Tina Strobos
Tina Strobos, née Tineke Buchter (19 Mei 1920 – 27 Februari 2012), adalah seorang dokter dan psikiater asal Belanda lebih tepatnya Amsterdam, yang dikenal karena pekerjaan perlawanannya selama Perang Dunia II. Saat menjadi mahasiswa kedokteran sewaktu muda, dia bekerja dengan ibu dan neneknya untuk menyelamatkan lebih dari 100 pengungsi Yahudi sebagai bagian dari perlawanan Belanda terhadap Nazi selama menduduki Belanda. Strobos menyediakan rumahnya sebagai tempat persembunyian bagi orang-orang Yahudi dalam pelarian, menggunakan kompartemen loteng rahasia dan sistem bel peringatan untuk menjaga mereka aman dari serangan polisi mendadak. Selain itu, Strobos menyelundupkan senjata dan radio untuk perlawanan dan memalsukan paspor untuk membantu pengungsi melarikan diri dari negara tersebut. Meskipun ditangkap dan diinterogasi sembilan kali oleh Gestapo, dia tidak pernah mengkhianati keberadaan seorang Yahudi.[1][2][3] Setelah perang, Strobos menyelesaikan gelar kedokterannya dan menjadi psikiater. Dia belajar di bawah Anna Freud di Inggris. Strobos kemudian beremigrasi ke Amerika Serikat untuk belajar psikiatri di bawah Beasiswa Fulbright, dan dia kemudian menetap di New York. Dia menikah dua kali dan memiliki tiga anak. Strobos membangun karir sebagai psikiater keluarga, menerima Medal Elizabeth Blackwell pada tahun 1998 untuk pekerjaan medisnya, dan akhirnya pensiun dari praktik aktif pada tahun 2009. Pada tahun 1989, Strobos dihormati sebagai Righteous Among the Nations oleh Yad Vashem untuk pekerjaan penyelamatannya. Pada tahun 2009, dia diakui atas usahanya oleh Pusat Pendidikan Holocaust dan Hak Asasi Manusia New York City. Referensi
Pranala luar
|