Gerakan bawah tanah Belanda terhadap pendudukan Nazi di Belanda saat Perang Dunia II umumnya dapat dikarakterisasikan oleh gerakan non-kekerasannya yang berpengaruh, yang jumlah anggotanya memuncak menjadi lebih dari 300,000 orang di persembunyian pada musim gugur 1944.[1]
Definisi
Orang-orang Belanda sendiri, khususnya sejarawan perang resmi mereka Dr. Loe de Jong, direktur Institut Negara untuk Dokumentasi Perang (RIOD, kemudian berganti nama menjadi NIOD) membedakan beberapa jenis gerakan bawah tanah.
Pada 10 Mei 1940, tentara Jerman memulai serangan kejutan mereka di Belanda tanpa deklarasi perang. Sehari sebelumnya, sekelompok kecil tentara Jerman yang mengenakan seragam Belanda memasuki negara tersebut. Beberapa dari mereka mengenakan helm 'Belanda'
van der Horst, Liesbeth. The Dutch Resistance Museum (2000)
Schaepman, Antoinette. Clouds: Episode of Dutch Wartime Resistance, 1940-45 (1982)
Sellin, Thorsten, ed. "The Netherlands during German Occupation," Annals of the American Academy of Political and Social Science Vol. 245, May, 1946 pp i to 180 in JSTORDiarsipkan 2023-04-11 di Wayback Machine.
Warmbrunn, Werner. The Dutch under German occupation, 1940–1945 (Stanford University Press, 1963)
Dewulf, Jeroen. Spirit of Resistance: Dutch Clandestine Literature during the Nazi Occupation (Rochester, NY: Camden House, 2010). ISBN 978-1-57113-493-6