Proses pengambilan gambar utama dimulai pada 4 November 2015 di New York City. Diproduksi oleh Marc Platt dan DreamWorks Pictures, The Girl on the Train adalah film pertama DreamWorks Pictures yang didistribusikan oleh Universal Pictures, sebagai bagian dari kesepakatan distribusi baru DreamWorks.[3] Film ini ditayangkan perdana di London pada tanggal 20 September 2016 dan dirilis di bioskop Amerika Serikat pada tanggal 7 Oktober 2016. The Girl on the Train meraup $172 juta di seluruh dunia, dan menerima tinjauan yang beragam, meskipun penampilan Blunt menerima pujian dan mendapatkan nominasi di 23rd Screen Actors Guild Awards, serta nominasi untuk Penghargaan BAFTA untuk Aktris Terbaik dalam Peran utama pada 70 British Academy Film Awards.
Plot
Rachel Watson (Emily Blunt) adalah seorang pecandu alkohol yang bercerai dengan suaminya, Tom Watson (Justin Theroux), setelah tahu suaminya berselingkuh dengan agen real estate mereka, Anna Boyd (Rebecca Ferguson). Selama pernikahan mereka, Rachel sering hilang kesadaran akibat pengaruh alkohol dan membuatnya melakukan tindakan-tindakan destruktif tanpa disadarinya. Tom memberi tahu Rachel tentang perangai kasarnya selama mabuk dan membuatnya berpikir inilah penyebab retaknya rumah tangga mereka, ditambah lagi fakta bahwa Rachel mandul.
Setelah bercerai, Rachel tinggal di sebuah apartemen bersama temannya Cathy (Laura Prepon). Rachel menghabiskan hari-harinya komuter menggunakan kereta api yang jalurnya melewati rumah lama mereka. Ia juga sering menguntit Tom, Anna, dan putri mereka yang baru lahir Evie. Selama perjalanan di kereta api, Rachel juga mengamati kehidupan tetangga Tom, Scott (Luke Evans) dan Megan Hipwell (Haley Bennett). Mereka adalah pasangan muda yang dipercayai Rachel hidup dalam pernikahan sempurna. Nyatanya, Scott adalah orang yang agresif dan mengekang, sedangkan Megan dingin dan tidak setia. Megan menjalin hubungan dengan banyak pria, termasuk psikiaternya, Dr. Kamal Abdic (Édgar Ramírez).
Ketika Rachel lewat dengan kereta, ia melihat Megan berciuman dengan Abdic di balkon rumahnya dan membuat Rachel begitu marah karena menganggap Megan menghancurkan imaji pernikahan "sempurna"nya. Setelah banyak minum, dalam keadaan mabuk Rachel naik kereta untuk melabrak Megan. Namun, ia pingsan dan terbangun beberapa jam kemudian di apartemennya dalam keadaan babak belur. Rachel kemudian mengetahui bahwa Megan hilang dan diduga tewas. Ia diinterogasi oleh Sersan Detektif Riley (Allison Janney), yang mencurigai Rachel mungkin terlibat karena perilakunya yang mencurigakan.
Rachel, berpura-pura menjadi teman Megan, mendekati Scott dan mengatakan kepadanya tentang perselingkuhan Megan dengan seorang pria. Scott yakin Abdic adalah pria yang dimaksud Rachel. Percaya bahwa psikiater Megan, Abdic, adalah dalang di balik semua ini, Rachel membuat jadwal bertemu dengannya. Mereka membahas hubungan Rachel dan Tom yang bermasalah, khususnya soal insiden di pesta kantor Tom saat Rachel mabuk lalu mengamuk pada istri bos Tom, Martha (Lisa Kudrow), yang membuat Tom dipecat.
Di sebuah bar, Rachel bertemu penumpang kereta lain yang mengaku melihatnya turun dari kereta di malam Megan mengilang. Saat akan pulang si penumpang menemukan Rachel tergeletak tak sadarkan diri di dalam sebuah terowongan, dalam keadaan babak belur. Ia berpikir Rachel jatuh dan menawarkan bantuan, tetapi Rachel dengan agresif menolak. Rachel kembali ke terowongan tersebut dan samar-samar mengingat malam itu bertemu dengan Anna dan Tom, lalu ia berteriak pada Anna sebelum akhirnya disergap. Sementara itu, Anna menjadi curiga kepada Tom setelah Sersan Riley menunjukkan bahwa Tom memancing perilaku agresif Rachel dengan tetap berhubungan dengannya. Anna mencoba meretas komputer Tom, tetapi malah menemukan sebuah ponsel rahasia dengan beberapa pesan suara yang ditujukan Tom untuk wanita selingkuhannya.
Megan ditemukan tewas dan forensik menyatakan ia hamil, tetapi janin tersebut bukan anak Scott maupun Abdic. Scott menjadi tersangka dan mengira Rachel bersekongkol melawannya. Kemudian terungkap bahwa Scott sempat menyerang Megan sebelum kematiannya. Rachel berpapasan dengan Martha dan meminta maaf mengenai perilaku buruknya di pesta waktu itu. Martha mengungkap bahwa Rachel tidak mengamuk di pesta dan menyebabkan Tom dipecat. Tom dipecat karena hubungan seksualnya dengan beberapa rekan kerja. Rachel sadar Tom telah memanipulasinya dengan menanamkan memori yang salah untuk menutupi kelakuan buruknya sendiri.
Anna menemukan bahwa pesan-pesan suara Tom ditujukan untuk Megan dan mereka berselingkuh. Rachel menyadari Megan hamil dengan Tom dan mengungkapnya pada Abdic. Lambat laun Rachel bisa mengingat kejadian setelah ia turun dari kereta pada hari Megan hilang. Dalam kondisi mabuk berat malam itu Rachel ternyata memergoki pertemuan Tom dengan Megan dan berteriak padanya, karena salah mengira Megan adalah Anna. Tom memukuli Rachel sebelum kembali ke Megan, yang mengatakan ia akan merawat bayi di kandungannya. Menyadari hal ini akan mengekspos hubungan mereka, Tom membunuh Megan.
Rachel pergi ke rumah Tom untuk memperingatkan Anna, tapi Anna mengungkapkan bahwa dia sudah tahu. Tom tiba dan Rachel berhadapan dengannya. Saat Tom dan Rachel berdebat, Anna mengungkap bahwa ia menemukan ponsel Megan. Tom kemudian menggendok Evie sementara Anna yang ketakutan memohon bayinya kembali. Rachel mencoba mengubungi 911. Tom merebut telepon dari Rachel dan menyuruhnya untuk duduk. Rachel membeberkan bahwa ia sekarang tahu semua kesalahan Tom dan tuduhan-tuduhan yang dilakukan Tom padanya.
Rachel pingsan diserang Tom, sementara adegan kilas balik menunjukkan bagaimana ia membunuh megan. Ketika Rachel sadar, Tom mengatakan ia berharap Rachel tidak muncul di sana pada malam itu. Ketakutan, Rachel berusaha kabur dari rumah sambil menyambar pembuka botol. Tom menangkap Rachel dan berusaha mencekiknya, tetapi ia memukul Tom dengan lampu dan berusaha kabur lagi keluar rumah. Di luar, Tom menangkapnya namun kali ini Rachel menikamnya dengan pembuka botol sementara Anna mengamati dari balik jendela. Anna kemudian keluar dan menekan pembuka botol lebih dalam ke leher Tom untuk menghabisinya.
Rachel dan Anna sepakat untuk bersaksi kepada polisi secara terpisah, mengatakan bahwa Rachel terpaksa membunuh Tom untuk membela diri setelah Tom mengakui membunuh Megan. Setahun kemudian, Rachel berhenti minum-minum dan menemukan pekerjaan baru. Ia masih sering komuter menggunakan kereta yang sama, hanya saja sekarang ia duduk di sisi gerbong yang berbeda, meninggalkan pemandangan lama dan kisah mengerikannya di masa lalu.
Pada 24 Maret 2014, DreamWorks Pictures membeli hak film untuk debut novel Paula Hawkins's, The Girl on the Train, di mana Marc E. Platt ditetapkan menjadi produser melalui Marc Platt Productions. Pada tanggal 13 Januari 2015, Erin Cressida Wilson dipekerjakan untuk menulis naskah film ini. Pada 21 Mei 2015, DreamWorks mempekerjakan Tate Taylor sebagai sutradara. Pada tanggal 4 Juni 2015, TheWrap melaporkan bahwa Emily Blunt ditawari untuk memerankan janda kesepian dan alkoholik, Rachel. Studio telah mengincar Kate Mara untuk salah satu dari tiga peran utama. Pada bulan Juli 2015, penulis buku ini Hawkins mengatakan kepada The Sunday Times bahwa latar film ini akan dipindahkan dari London ke Westchester, New York. Pada 18 Agustus 2015, Deadline.com menegaskan bahwa Rebecca Ferguson akan memerankan Anna, salah satu dari tiga peran, bersama dengan Blunt. Pada 24 Agustus 2015, Haley Bennett akan memerankan tokoh perempuan ketiga, Megan.
Pada 21 September 2015, Jared Leto dan Chris Evans dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk bergabung dalam film, di mana Evans akan bermain Tom, mantan suami Rachel, dan Leto akan memerankan suami Megan.[4] Pada 22 November 2015, Édgar Ramírez bergabung dengan film untuk bermain sebagai Dr. Kamal Abdic, yang berselingkuh dengan Megan, dan menjadi tersangka dalam kasus hilangnya Megan.[5] Pada tanggal 27 Oktober 2015, Justin Theroux didaulat menjadi Tom, menggantikan Evans, yang meninggalkan film ini karena bentroknya jadwal.[6] Pada tanggal 28 Oktober 2015, Variety melaporkan bahwa Allison Janney telah bergabung dengan film cast untuk bermain detektif polisi.[7] Pada 3 November 2015, Lisa Kudrow bergabung memerankan Martha, seorang mantan rekan kerja Tom.[8] Pada 4 November 2015, The Hollywood Reporter menegaskan bahwa Luke Evans akan menggantikan Leto, yang meninggalkan film karena masalah penjadwalan.[9] Pada tanggal 7 Januari 2016, diumumkan bahwa Laura Prepon telah bergabung sebagai Cathy, pemilik apartemen, teman sekamar, dan teman kuliah Rachel Watson.[10]
Pada bulan November 2015, Walt Disney Studios Motion Pictures menjadwalkan rilis film pada 7 Oktober 2016, melalui Touchstone Pictures banner.[17][18][19] Film ini adalah bagian dari kesepakatan distribusi DreamWorks dengan Walt Disney Studios, yang dimulai pada tahun 2009. Namun, DreamWorks dan Disney tidak memperpanjang kontrak distribusi mereka, dan pada bulan Desember 2015, Universal Pictures membeli hak distribusi film, sebagai bagian dari kesepakatan distribusi baru mereka dengan perusahaan induk DreamWorks', Amblin Partners.[20] Universal mempertahankan tanggal rilis yang dijadwalkan Disney.[21] Universal juga mendistribusikan ke luar negeri, kecuali di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, di mana distribusi ditangani oleh Mister Smith Entertainment melalui industri lainnya.[18] Entertainment One merilis film ini di Inggris pada tanggal 5 Oktober 2016.[1]
Hasil
Box office
The Girl on the Train meraup $75.3 juta di Amerika Serikat dan Kanada dan $96.9 juta di negara-negara lain di seluruh dunia dari total $172.2 juta, terhadap anggaran produksi sebesar $45 juta.
Di Amerika Serikat dan Kanada, film ini diproyeksikan meraih pendapatan kotor sekitar $25-$30 juta di akhir pekan pembukaannya, meskipun beberapa telah membuka ke bawah $18 juta. Film ini diharapkan untuk meraih sukses seperti film bertema serupa Gone Girl, yang dibuka pada $37,5 juta di bulan Oktober 2014, meskipun film itu memiliki lebih banyak pengaruh bintang film terkenal.[22][23]The Girl on the Train meraup pendapatan kotor sebesar $24,5 juta pada akhir pekan pembukaannya, menduduki peringkat pertama di box office.[24] Di akhir pekan kedua meraup $12 juta, duduk di peringkat ketiga box office.[25]
Respon Kritis
The Girl on the Train menerima ulasan yang beragam dari para kritikus. Pada review aggregatorRotten Tomatoes film ini memiliki rating 43% berdasarkan 226 ulasan, dengan rata-rata rating 5.4/10. Para kritik di situs tersebut menyatakan, "Penampilan luar biasa Emily Blunt tidak cukup untuk menjaga The Girl on the Train menggelincir menjadi melodrama eksploitatif."[26] Di Metacritic, film ini memiliki nilai rata-rata 48 dari 100, berdasarkan 49 kritikus, yang menunjukkan "ulasan bercampur atau rata-rata".[27] Penonton yang disurvei oleh CinemaScore memberikan film yang rata-rata "B–" dalam skala A+ sampai dengan F.[28]
Kritikus dari IGN Terri Schwartz memberikan skor 5,5/10, menulis: "The Girl on the Train memiliki pemain berbakat, tetapi pada akhirnya menyia-nyiakan itu demi plot yang kosong dan lamban. Terlalu berbelit-belit namun gampang tertebak, film ini juga sangat bergantung pada kejutan tak terduga namun sedikit ruang pengembangan karakter, membuat tiga karakter utama perempuannya ada di stereotip yang tidak disukai dan susah dimengerti."[29]Richard Roeper dari Chicago Sun-Timesmemberi 2 dari 4 bintang, dan mengatakan bahwa film ini adalah "sampah mengkilap yang dimulai secara menjanjikan, tetapi dengan cepat tersandung pada skenarionya sendiri dan menjadi semakin menggelikan serta melodramatis, ke titik di mana saya hampir tak bisa menahan tawa pada beberapa adegan terakhir."[30]Christy Lemire dari RogerEbert.com memberikan 1½ dari 4 bintang, dan menggambarkan film ini sebagai "sebuah kisah yang datar dan tidak menegangkan dari orang-orang rupawan dalam bahaya."[31]
Peter Travers dari Rolling Stone memberi ulasan positif, mengatakan bahwa: "Film ini membeberkan segalanya lebih cepat dibanding novelnya, tetapi Emily Blunt benar-benar menggali perannya sebagai seorang pemabuk dan mungkin juga pembunuh, sehingga ia mengangkat Girl ke level memukau."