Kebanyakan dari judul-judul Project, khususnya karya-karya awalnya, memiliki ciri-ciri yang mirip dengan, dan kemungkinan mereka dipengaruhi oleh lagu Pink FloydDark Side of the Moon. Bukan kebetulan, Parsons adalah teknisi audionya pada 1973). Lagu-lagu itu adalah album-album konsepnya. Mereka cenderung dimulai dengan intro instrumental yang kemudian memudar ke dalam lagu yang pertama, sering kali mempunyai sebuah bagian instrumental di tengah sisi kedua dari piringan hitamnya dan ditutup dengan lagu yang tenang, sedih, atau dahsyat. Instrumental pembukaannya paa umumnya dihapuskan pada 1980. Tak ada lagi album Project, kecuali Eye in the Sky, yang menampilkannya. Ironisnya, instrumental dalam album itu, "Sirius," akhirnya menjadi lagu instrumental Parsons yang paling terkenal karena lagu ini sering dipergunakan sebagai lagu masuk oleh tim-tim olahraga Amerika, yang paling menonjol adalah Chicago Bulls pada tahun-tahun kejayaannya pada 1990-an.
Kelompok ini mencolok karena tidak mempunyai penyanyi utama yang tugngal. Penyanyi utamanya berganti-ganti antara Woolfson (umumnya untuk lagu-lagu yang lamban atau sedih) dan serangkaian penyanyi tamu yang dipilih berdasarkan gaya vokal mereka untuk melengkapi masing-masing lagu. Woolfson bernyanyi sebagai penyanyi utama dalam berbagai hit kelompok ini (termasuk "Time" dan "Eye in the Sky") dan perusahaan rekamannya mendesak Parsons agar lebih sering menggunakannya, namun Parsons lebih menyukai penyanyi-penyanyi "riil", sementara Woolfson mengakui bahwa ia bukan orangnya.
Perhatikan bahaw penyanyi-penyanyi beirkut ini bukanlah anggota resmi The Alan Parsons Project, melainkan para musikus yang telah banyak memberikan sumbangan di studio
Konsep: berdasarkan cerita-cerita oleh pengarang Edgar Allan Poe. Penerbitan kembali dalam CD (pada 1987) adalah sebuah campuran ulang dari pita-pita utama yang asli, dengan memperkuat beberapa track dan memulihkan narasi Orson Welles (direkam beberapa minggu sebelum kematiannya) yang tidak diikutsertakan dalam rekaman aslinya karena ‘keprihatinan’ perusahaan rekamannya.
Konsep: Judulnya mengutip karya Isaac AsimovI, Robot, "suatu tinjauan tentang hari esok melalui mata hari ini". Menyertakan hit-hit kecil "I Wouldn't Want to Be Like You" dan "Breakdown."
Konsep: pengawasan, dengan judul albumnya diilhami oleh kamera-kamera Eye in the sky yang digunakan di kasino-kasino. Juga menjajaki Kehidupan dan Jagad raya, tetapi sebagian orang menegaskan bahwa album ini adalah tentang "nilai-nilai yang terlupakan dan yang telah hilang". Albumnya memuat single mereka yang paling terkenal, "Eye in the Sky."
Konsep:Tujuh dosa maut. Ini adalah album mereka yang paling "bersahabat dengan radio " album. Menyertakan "Don't Answer Me" dan "You Don't Believe" (lagu yang terakhir pertama-tama muncul dalam koleksi “terbaik” dari 1983).
Konsep:Lagu-lagu yang diilhami oleh kehidupan arsitek Catalunya Antoni Gaudí, dengan sebuah lagu yang dinamai sesuai dengan karyanya yang paling termasyhur, La Sagrada Familia.
Single
"(The System Of) Doctor Tarr and Professor Fether" (1976) no. 37 di AS
"The Raven" (1976) no. 80 di AS
"I Wouldn't Want To Be Like You" (1977) no. 36 di AS
"Don't Let It Show" (1977) no. 92 di AS
"What Goes Up" (1978) no. 87 di AS
"Damned If I Do" (1979) no. 27 di AS
"Games People Play" (1981) no. 16 di AS
"Time" (1981) no. 15 di AS
"Snake Eyes" (1981) no. 67 di AS
"Eye In The Sky" (1982) no. 3 di AS
"Psychobabble" (1982) no. 57 di AS
"You Don't Believe" (1983) no. 54 di AS
"Don't Answer Me" (1984) no. 15 di AS
"Prime Time" (1984) no. 34 di AS
"Let's Talk About Me" (1985) no. 56 di AS
"Days Are Numbers (The Traveller)" (1985) no. 71 di AS