Proyek Terusan Ben Gurion adalah proyek Israel yang "diduga"[1] untuk membangun sebuah terusan melalui Israel untuk menghubungkan Teluk Aqabah ke Laut Tengah.[2][3][4][5] Terusan ini akan menyaingi Terusan Suez, yang membentang melalui Mesir dan telah mengalami banyak gangguan dalam sejarahnya, seperti pemblokiran Israel melalui Terusan Suez dan Selat Tiran, penutupan Terusan Suez (1956-1957), penutupan Terusan Suez (1967-1975), dan gangguan Terusan Suez 2021.[6] Jaraknya sekitar 100 km lebih panjang dari Terusan Suez sepanjang 193 km.[7]
Israel mengumumkan pada 2 April 2021, bahwa pengerjaan kanal tersebut diharapkan dimulai pada Juni 2021. Kanal tersebut pertama kali disebutkan dalam publikasi berbahasa Ibrani dua tahun sebelumnya. Perkiraan biaya konstruksi berkisar antara US$16 miliar hingga $55 miliar pada tahun 2021.[8]
Peta topografi Terusan Ben Gurion
Rute
Terusan Ben Gurion bermula dari ujung selatan di Teluk Aqaba, melalui kota pelabuhan Eilat di perbatasan Israel dan Yordania, melalui Lembah Arabah sejauh sekitar 100 km antara Pegunungan Negev dan Dataran Tinggi Yordania dan membelok ke barat sebelum memasuki cekungan Laut Mati yang berada 430,5 meter di bawah permukaan laut,[9] dan melewati lembah di Pegunungan Negev, lalu mengarah ke utara lagi menuju bagian utara Jalur Gaza dan terhubung dengan Laut Tengah.