Temengeng adalah desa di kecamatan Sambong, Blora, Jawa Tengah, Indonesia.
DESA temengeng adalah sebuah Desa yang jauh dari keramaian hiruk pikuk kendaraan tetapi tenteram dan nyaman,posisinya jauh dari jalan aspal lebih kurang 10 km berada di tengah hutan jati.Mata pencaharian masyarakatnya bertani,sebenarnya di Desa ini ada potensi wisata yang belum di kembangkan oleh perhutani yaitu gubuk payung yang di sekelilingnya terdapat pohon jati yang berusia ribuan tahun, tetapi sayang Desa ini dari zaman penjajahan belanda belum tersentuh pembangunan,pada masa orba masuk listrik sebagai penerangan tetapi jalan Desa masih belum terurus,
Desa Temengeng terdiri atas beberapa Dukuh/ Kampung Yaitu, Kp Pasar sore,Kp Temengeng,Kp Pucung,Kp Punggur yang di kepalai oleh Seorang Kamituwo dalam tugasnya membantu KADES untuk mengurus kampung dan di bantu oleh beberapa orang RW dan RT di Tiap tiap kampung /dukuh layaknya suatu pemerintahan pada umumnya .
DUKUH Pasar Sore: Dukuh ini dulunya sangat rame karena ada setasiun kereta api dari Kota Cepu ke Semarang yang melintasi di antara hutan dan sawah serta Kota Kota Kabupaten lainnya, tetapi seirin perjalanan waktu modernisasi angkutan darat .
Angkutan kereta di tinggalkan oleh masyarakat karena kuran episien dalam hal waktu yang akhirnya sekarang tinggal cerita rakyat karena setasiun dan relnya sudah hilang satu persatu dan tanahnyapun sudah di dirikan bangunan rumah oleh masyarakat setempat.
DUKUH TEMENGENG: Dukuh temengeng ini memiliki sarana pendidikan Sekolah Dasar 3 buah satu di anataranya di dirikan di dukuh Pucung sebagai pemerataan pembangunan Pendidikan.
Dukuh ini mempunyai satu masjid dan satu Mushola pendukung kegiatan agama,
DUKUH PUCUNG ; Dukuh ini Paling agak maju karena pada masa itu pemerintahan Desa Temengeng di kendalikan di sini oleh kades Mbah WIRODIJOYO yang memimpin sejak perang kemerdekaan,
Prasarana jalanpun agak lumayan walau hanya sirtu hasil kerja bakti masyarakat atau di sebut juga gugur gunung.
Bangunan sekolah ada satu, bangunan mushola ada satu bangunan masjid ada satu dalam pembangunan yang di prakarsai oleh cucu mantan kades MBAH wirodijoyo yAITU Bapak Ir Kinanto.
Sarana air bersih sudah tersedia yang di prakarsai oleh Bapak Alm Suparman yang tidak lain adalah anak mantan kades WIRODIJOYO.
DUKUH PUNGGUR ; Kampung ini sebenarnya sangat berdekatan oleh Kp Pucung namun terkesan tidak terurus dari jalan hingga jempatan yang menghubungkan dengan DUKUH KLANGKRANG DESA GALUK KECAMATAN KEDUNGTUBAN itupun seakan terbengkelai hingga saat ini.
Prasarana air bersih sudah terdukung oleh prakarsa Bp Suparman Alm,
masjid keluarga satu buah,musahola keluarga satu buah.
rata rata penduduknya berpendidikan SD tetapi ada jugabeberapa orang yang jadi pegawai negri tetapi hampir sembilan puluh persennya petani dan buruh tani,
yang di hasilkan hanya polowijo karena tanaman padi hanya tanam pada musim hujan.
KUMPULAN beberapa dukuh inilah jadi satu DESA YAITU DESA TEMENGENG yang masih sunyi