Tegalsari, Garung, Wonosobo
Tegalsari adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Garung, kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Desa tersebut merupakan desa dengan basis warganya tergabung dalam Organisasi Islam Nahdlatul Ulama. Desa yang terletak di lereng Pegunungan Dieng ini secara geologis termasuk wilayah semburan magma. Terdapat dua mata air panas, mata air yang pertama bernama Pengamoman Lor dan Pengamuman Kidul. Pengamuman lor terbentuk secara alami, di sebuah areal persawahan dan muncul disamping saluran utama sungai yang menuju Desa Tegalsari. Silsilah keturunan pendiri desaDari sudut agama, desa tegalsari merupakan desa dengan kultur keagamaan yang tinggi. Desa yang mayoritas penduduknya beragama Islam tersebut memiliki kultur keislam yang daekat dengan wali songo. Berikut ini adalah silsilah pendiri Desa Tegalsari Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo dengan beberapa desa kerabatnya. Silsilah selengkapnya adalah sebagai berikut.
Secara umum, mazhab yang menjadi panutan adalah Mazhab Syafii. Nuansa keislaman dan keberagaman sangat tampak dari sudut budayanya. Rutinitas penduduknya hampir 30% diimbangi dengan kegiatan keagamaan. PemerintahanDesa Tegalsari merupakan sebuah desa yang secara administratif masuk ke wilayah kecamatan Garung. Desa Tegalsari berbatasan dengan Desa Mlandi di Sebelah Utara, sebelah barat berbatasan dengan Desa Kebrengan, Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Blederan dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sitiharjo. Secara administrasi desa Tegalsari memiliki 6 Dusun yakni: Tegalsari Siwadas, Gintung , Curug, Kandangan, dan Pringapus. Kependudukan dan EkonomiSecara ekonomi, mayoritas penduduk desa Tegalsari bermata pencaharian petani. Desa dengan luas lahan sekitar 4 km2 ini merupakan area persawahan dan ladang yang cukup subur. Sebagian yang lain berprofesi sebagai pedagang, buruh industri, buruh dagang, sopir, dan perantau. Disamping itu, sebagian warga desa tegalsari juga bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia di Luar negeri. Desa Tegalsari secara umum termasuk desa yang tergolong maju di wilayah kecamatan maupun Kabupaten Wonosobo. Dari tingkat pendidikan, terdapat sekitar 30 Sarjana, 50 pelajar. PendidikanTerdapat 3 sekolahan tingkat dasar, dan 1 Sekolahan Tingkat Menengah Pertama. Dua sekolahan tingkat dasar tersebut antara lain: MI Ma'arif Tegalsari, MI Ma'arif Kandangan dan Sekolah Dasar Negeri Tegalsari. Sedangkan satu sekolahan tingkat menengah pertama yakni SMP Negeri 2 Garung. TransportasiSecara umum kondisi jalan menuju wilayah ini cukup baik. Kondisi jalan berupa jalan aspal yang baru dibangun tahun 2004. Jalan utama merupakan jalan arteri, yang bercabang di Dusun Penampelan Desa Sendangsari. Budaya dan WisataDesa tersebut memiliki potensi wisata yang cukup tinggi. Objek wisata yang terkenal adalah terdapat dua sumber mataair panas, yakni Pengamoman Lor dan Pengamoman Kidul. Objek tersebut cocok untuk penelitian geologis mengenai sumber mataair panas di kawasan Pegunungan Dieng. Disamping itu, Desa Tegalsari merupakan pintu gerbang, bagi para wisatawan yang akan mengunjungi Kawasan Wisata Dieng Menggunakan Jalur Tracking. Pengunjung dapat menikmati indahnya kawasan pegunungan Dieng dengan Kesegaran dan kesejukan udara tanpa menghirup kompos. Objek wisata Curug Cikarim setinggi 200 meter sangat cocok untuk dikembangkan menjadi objek wisata potensial. Wisata kuliner juga dapat dijumpai di wilayah ini. Makanan khas "Pipis" adalah makanan favorit dan menjadi hidangan pesta dalam setiap even adat di desa ini. Untuk dapat menikmati makanan ini, pengunjung dapat datang ke desa ini pada Bulan Agustus peringatan Mardhi Desa dan Peringatan Hari Kemerdekaaan. Namun pengujung juga dapat hadir di Bulan Syuro, penaggalan Jawa, saat para warga aktif membersihkan area pemakanan. Pengunjung yang setia dengan kegiatan olahraga juga dapat melakukan kegiatan tracking. Kegiatan tracking dapat memasuki wilayah hutan alami yang belom terjamah banyak manusia. Sembari menikmati penduduk petani daerah pegunungan sedang melakukan aktivitas pertanianya. Semabari melihat para petani yang sedang membajak sawah menggunakan kerbau, Kepala DesaKepala desa yang sekarang bernama Nanang Slamet Riyadi.Beliau adalah santri Ponpes Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur. Beberapa perangkat desa dan tokoh desa yang lain adalah KH mashudi, KH Toha Abdurahman dosen UIN sunan Kalijaga Yogyakarta, dll. Organisasi Keagamaan
|