Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Tedy Jusuf (nama lahir Him Tek Ji, Hanzi: 熊德怡; Pinyin: Xióng Déyí[1]) (lahir 24 Mei 1944) adalah seorang purnawirawan Tentara Nasional Indonesia. Dia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia tahun 1995-1999 dari Fraksi ABRI saat itu.[2]
Tedy Jusuf merupakan salah satu tokoh pendiri yang ikut mendeklarasikan berdirinya Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia pada tanggal 28 September 1998 dan menjabat sebagai Ketua Umum untuk periode 1998-2000.[3]
Riwayat Hidup
Masa kecil dan pendidikan
Tedy lahir di Bogor pada 24 Mei 1944, dari pasangan ayah kelahiran Tiongkok dan ibu kelahiran Indonesia.[4] Tedy pertama kali bersekolah di sebuah sekolah menengah Tionghoa di Pa Hwa (Sekolah Tionghoa Patikuan) sampai tingkat SLTP. Dia kemudian pindah ke sekolah negeri dan lulus pada tahun 1962 di jurusan sains.[1]
Setelah menyelesaikan SLTA, dia bergabung dengan Akademi Militer Nasional di Magelang dan lulus pada tahun 1965 sebagai perwira junior.
Karier Militer
Meskipun mengalami banyak diskriminasi pada masa-masa awal di Angkatan Darat, Tedy secara bertahap naik pangkat, menjadi jenderal pada tahun 1983 dan bahkan menjabat sebagai anggota staf senior intelijen militer.[4]
Tedy naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal pada tahun 1994 dan diangkat menjadi anggota DPR RI pada tahun 1996 mewakili ABRI saat itu.[1]
Posisi penting yang pernah dijabat oleh Tedy Jusuf dalam karier kemiliterannya di antaranya:[2]
Tedy akhirnya diminta untuk pensiun dari dinas kemiliteran aktif pada tahun 1999. Namun, selama era pemerintahan Soeharto, dia tidak dikenal sebagai seorang etnis Tionghoa.[1]
Kiprah sosial kemasyarakatan
Setelah lengsernya Soeharto, Tedy menjadi aktif dalam komunitas Tionghoa. Dia kemudian menjadi ketua dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), salah satu organisasi kemasyarakatan Tionghoa Indonesia yang terbesar yang didirikan pada tahun 1998. Organisasi ini merupakan organisasi sosial etnis Tionghoa pertama era pasca-Soeharto yang memiliki anggota berlatar pendidikan Tionghoa dan Indonesia di Jakarta.
Sebagai ketua umum PSMTI, Tedy menyatakan bahwa asimilasi telah gagal dan oleh karenanya integrasi sosial lebih sesuai bagi persatuan nasional. Tedy kemudian mengundurkan diri sebagai Ketua Umum dan menjabat sebagai Ketua Kehormatan.[1] Saat ini, Tedy Jusuf merupakan anggota Dewan Pertimbangan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia.[5]
Referensi