Ted Sioeng atau Xiong Delong atau Sioeng San Wong lahir 16 November 1945 adalah pengusaha TionghoaIndonesia keturunan Hakka, yang memiliki jaringan bisnis di lima benua, antara lain Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Kamboja, dan negara Asia lainnya.[1] Di Amerika Serikat, Ted Sioeng memiliki bisnis hotel bernama Metropolitan Hotel. Dia juga memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.[2]
Masa Kecil
Ketika lahir, Ted Sioeng ditinggalkan kedua orangtuanya di panti asuhan dan kemudian ketika berumur dua tahun diadopsi oleh kedua orangtua angkatnya bernama Xiong Ru dan Huang Feng Jiao, warga keturunan Tionghoa dari Kota Meizhou, Provinsi Guangdong, yang berimigrasi ke Indonesia. Sejak kecil, Ted Sioeng dikenal sebagai anak yang rajin dan mendapat ajaran kebajikan dari negeri Tiongkok. Jiwa bisnisnya terpanggil dalam usia 16 tahun dan dalam usia 18 tahun, Ted Sioeng sudah sukses dikenal sebagai pengusaha kecil.[1]
Pada tahun 1980-an, Ted Sioeng berhasil mendapatkan kontrak penjualan dari Pemerintah Tiongkok untuk menjual rokok merek Hongtashan untuk pasar Asia Tenggara dan Amerika Serikat dengan merek Red Pagoda Mountain melalui Loh Sun International Ltd.[2]
Pemilik Koran Mandarin
Ted Sioeng adalah pemilik koran International Daily News[1] atau dalam bahasa Mandarin bernama Guo Ri Ji Bao, koran utama berbahasa Mandarin yang beredar di Amerika Serikat, yang dibelinya pada tahun 1993 dan memiliki sirkulasi sebanyak 30 ribu eksemplar.[3] Pada tahun 1996, Yun-nan Daily Press Group bekerjasama dengan koran asal Amerika Serikat, International Daily, meluncurkan Yunnan Today. Pada tahun 2016, Yunan Today berhasil terbit dalam tujuh bahasa dan memiliki website dalam dual-bahasa. Di bawah kepemimpinan Ted Sieong, Yunnan Today berhasil memperkenalkan Provinsi Yunnan kepada masyarakat Indonesia, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.[4]
Pada 2004, Lianhe Zaobao, koran berbahasa Mandarin terbesar di Singapura yang diterbitkan oleh Singapore Press Holdings, melakukan kerja sama dengan International Daily News (IDN) untuk mencetak koran tersebut sebanyak 5 ribu untuk dipasarkan di Indonesia. Selain Lianhe Zaobao, IDN juga mencetak koran berbahasa Mandarin lain yakni Wen Wei Po (Hong Kong), People's Daily, dan China Daily.[5]
Di Singkawang, Kalimantan Barat, Ted Sieong pada 2013 membangun Disney Land mini senilai Rp 100 miliar yang dinamakan Mimi Land—sesuai nama istrinya. Mimi Land adalah Ancolnya Singkawang, terletak 24 km sebelum kota Singkawang, yakni di Desa Teluk Suak, Kecamatan Karimunting, Kabupaten Bengkayang, dan dikelola oleh PT Batu Payung Indah.[9]
Selain membangun Mimi Land, di lokasi yang sama, Ted Sioeng juga membangun 300 villa dan 300 apartemen, lapangan golf, hotel, 300 unit gudang dan dermaga.[10]
Ted Sioeng tercatat menjadi komisaris pada PT Matahari Pontianak Indah Mall.[11]
Pada tahun 1979, ketika berumur 34 tahun, Ted Sioeng kembali ke kampung halaman kedua orang tua angkatnya tepat pada saat terjadi Revolusi Budaya dan menyumbang jutaan dolar AS untuk mendirikan 50 sekolah, rumah sakit, panti jompo, pembangunan jembatan, gedung, taman, dan lain sebagainya. Ted Sioeng juga mengirim dua ribu anak muda dari Yunnan, Guizhou, Guangxi, dan Jilin, untuk mengikuti pelatihan jangka pendek di Amerika Serikat.[1]
Di sela kesibukan menjalankan aktivitas bisnis, Ted Sioeng aktif melakukan berbagai kegiatan filantropis. Salah satunya, bersama tujuh pengusaha lainnya dan Bill Gates, pada April 2014, membentuk dana kelolaan sosial bernama Indonesia Health Fund, senilai US$ 80 juta, yang akan digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia, yakni empat penyakit menular seperti malaria, TBC, HIV/AIDS, deman berdarah, dan program Keluarga Berencana.[13]
Para pengusaha nasional yang turut menyumbang masing-masing sebesar US$ 5 juta atau sekitar Rp 50 miliar adalah Ted Sioeng (Sioeng Group), Presiden Direktur dan CEO Intiland Hendro Gondokusumo, Chief Executive Officer Samali Hotels and Resorts Adrian Bramantyo Musyanif, Presiden Komisaris Modern Land Luntungan Honoris, Principal Ortus Holdings Limited Edward S Soeryadjaja, Presiden Direktur Gala Bumi Perkasa Henry J Gunawan, Pendiri PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro, dan Presiden Direktur PT Panca Prima Eka Brothers Anne Patricia Sutanto. Dari para pengusaha ini terkumpul total dana sebesar US$ 40 juta dan Bill Gates secara pribadi menyumbang sebesar US$ 40 juta sehingga total dana Indonesia Health Fund yang terkumpul adalah sebesar US$ 80 juta.[14]
Ted Sioeng juga membantu pembangunan Graha Yayasan Komunikasi Masyarakat (Yakoma) PGI, di Jalan Cempaka Putih Timur XI No 26, Jakarta Pusat, dengan bangunan 3 lantai seluas 3.190 m2.[15]
Di bidang lingkungan, pada Januari 2018, Ted Sioeng bersama Dato Sri Tahir (Mayapada Group & Tahir Foundation), Hendro Gondokusumo (Intiland) dan Benny Tjokrosaputro, menyumbang Rp 20 miliar (US$ 1,5 juta) untuk membantu membersihkan Sungai Citarum, melalui Citarum Harum Foundation.[16]