Dalam olahraga bermotor, team order (secara harfiah berarti perintah tim) adalah praktik tim yang mengeluarkan instruksi kepada pembalap untuk menyimpang dari praktik normal balapan satu sama lain seperti yang mereka lakukan terhadap pembalap tim lain. Hal ini dapat dilakukan sebelumnya, cukup dengan menetapkan urutan kekuasaan antara pembalap dalam tim, atau dengan menginstruksikan pembalap untuk membiarkan rekan setimnya menyalip atau menahan posisi tanpa risiko tabrakan.
Praktik ini umumnya dilakukan ketika satu pembalap tertinggal dalam balapan tertentu tetapi unggul secara keseluruhan di musim kejuaraan. Tim kemudian akan memerintahkan pembalap mereka untuk mengatur ulang diri mereka di lintasan sehingga memberikan lebih banyak poin kejuaraan kepada pembalap yang unggul dalam kejuaraan. Perintah tim juga dapat diberikan ketika banyak pembalap berada dalam posisi jauh di depan lapangan, dengan jaminan kemenangan. Perintah tim dikeluarkan untuk mencegah pembalap saling balapan, sehingga menghemat bahan bakar, mengurangi kemungkinan kerusakan mekanis, dan menghindari tabrakan. Perintah seperti itu telah dibuat berkali-kali dalam sejarah olahraga bermotor dan terkadang menyebabkan perselisihan besar antara tim dan pembalap yang kurang beruntung, dan kontroversi di media.[1]
Contoh kasus
NASCAR
MotoGP
Meskipun tidak umum digunakan, team order di MotoGP telah menjadi terkenal selama beberapa musim terakhir. Selama musim 2020, Suzuki dikatakan memainkan team order kepada kedua pembalapnya agar Joan Mir mengamankan kejuaraan 2020.[5] Pada musim 2022, Ducati dituduh oleh tim saingannya memainkan perintah tim untuk memanipulasi kejuaraan selama putaran musim San Marino, Malaysia dan Valencia. Namun, manajer tim Davide Tardozzi membantah menggunakan perintah tim untuk mengamankan Francesco Bagnaia kejuaraan dan mengatakan kepada media bahwa pengendara bebas untuk balapan satu sama lain.[6]
Referensi