Tari Sri Ganyong

Siswa SMAN 1 Porong Devina Octavia (kiri), Lintang Aini, Dita Nur Maulidia, dan Annisa Rizqi menari Sri Ganyong asal Banyuwangi di sekolahnya. (Ghofuur Eka/Jawa Pos/JawaPos.com)

Tari Sri Ganyong adalah tarian klasik yang berasal dari Banyuwangi yang menceritakan tentang kisah seorang anak desa yang merantau ke kota akan tetapi tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan kota sehingga menjadi gila.[1]

Arti istilah

Sri Ganyong terdiri dari gabungan dua kata yang memiliki arti masing-masing. Kata Sri dalam bahasa Jawa berarti cantik, asri, pantas. Dalam bahasa Sansekerta berarti terang, kecantikan, kemakmuran. Semuanya merujuk untuk gender perempuan.[2] Sedang ganyong /ga·nyong/ n tanaman umbi berumpun, berbatang seperti bunga kana (tingginya 90–180 cm), bentuk umbinya bermacam-macam, biasanya direbus untuk dimakan; Canna Edulis.[3]

Gerakan

Gerakan Tari Sri Ganyong sangat atraktif, penuh gerakan yang luwes dan sedikit ada campuran gerakan Tari Janger.[4]

Tata Busana

Kostum yang digunakan cenderung mengarah motif modern dengan warna-warna yang cerah.[4]

Pengiring

Tari Sri Ganyong diiringi musik gamelan Banyuwangi terdiri dari kluncing (triangle), kendhang, kethuk, dan kempul (gong).

Referensi

  1. ^ untag-sby.ac.id, diakses pada 05 Agustus 2021
  2. ^ kamuslengkap.com/sri, diakses pada 05 Agustus 2021
  3. ^ kbbi/ganyong, diakses pada 05 Agustus 2021
  4. ^ a b dokument.tips, diakses pada 05 Agustus 2021