Iqbal , pemuda metropolis yang tidak pernah salat dan tak bisa mengaji. Namun, ia mulai meniti jalan yang benar, dimulai saat ia merasa bersalah telah mencelakai ibunya sendiri. Karena penyesalannya, ia memutuskan untuk mondok di pesantren Tegal Jadin pimpinan Kyai Siddiq.
Ternyata selama dua bulan Iqbal hanya disuruh mengambil air dari telaga. Saking kesalnya, Iqbal meluapkan marahnya di telaga. Disanalah ia bertemu dengan Aisyah, putri dari Kyiai Subadar, sekaligus cucu dari Kyai Siddiq.
Takut dimarahi Kyai dan adanya perseteruan religius yang sangat tajam, Iqbal melarikan diri tanpa tujuan. Hingga ia bertemu Pricilia, gadis Kristen yang baik hati. Pricilla membantu Iqbal mencari tempat tinggal, tetapi Iqbal memutuskan untuk tinggal di rumah Ibu Jamilah, seorang pengemis yang hidup bersama keduaanaknya, Fatimah dan Irsyad.
Dalam perjalanan mempelajari agama Islam, Iqbal mendapat banyak cobaan. Namun, cobaan tersebut tidak membuatnya mundur dari tekadnya untuk menjadi orang yang taat.