Sungai Pakerisan
Pakerisan adalah sungai yang terletak di kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.[1] Sungai ini secara kosmologis mengalir dari perbukitan Kintamani. Memiliki luas ±29,88 km² dengan panjang sungai 34,50 km[2] HidrologiSungai Pakerisan airnya berasal dari beberapa buah sumber mata air pegunungan Kintamani, yang merupakan sumber air dari banyak sungai di Bali, sungai Pakerisan melewati tiga kecamatan yakni Tampaksiring, Blahbatuh, Gianyar, bermuara di antara pantai Lebih dan pantai Cucukan.[2] Dengan debit air rata - rata 198.261 m³/detik[3] GeografiSungai ini mengalir di wilayah tengah ke selatan pulau Bali yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[4]
Situs Sepanjang SungaiMenurut catatan Stutterheim dan Bernet Kempers pada tahun 1923-1930, daerah aliran sungai Pakerisan paling banyak ditemukan peninggalan purbakala.[6][7][8][9] Pada tahun 2012 DAS sungai Pakerisan ditetapkan sebagai wilayah B Lanskap Budaya dengan cakupan wilayah sebesar 529,1 hektare serta daerah penyangga sebesar 188 hektare, meliputi beberapa situs, antara lain:[10] Tata guna lahan dan tata ruangPenggunaan lahan yang dominan di DAS Pakerisan adalah tegalan, sawah, semak belukar, perkebunan, dan hutan.[2] Secara visual kondisi panorama kiri kanan sungai Pakerisan dibagian hulu masih alami, terutama dari daerah Tampaksiring sampai Blahbatuh. Hal ini karena kondisi sungainya lebih dimanfaatkan untuk pertanian. Bagian hulu jg dimanfaatkan untuk wisata air river tubing. Bagian tengah kendati dominan dimanfaatkan untuk pertanian, terdapat usaha perternakan.[2] Pada bagian hilir melintasi Bali Safari and Marine Park. PencemaranMenurut penelitian, daerah aliran sungai Pakerisan secara umum daerah hulu hingga tengah masih baik untuk wisata air dan sebagai sumber air, baik untuk bahan baku air minum dan untuk pertanian, pencemaran ringan terjadi di daerah tengah hingga hilir, hal tersebut dikarenakan pembuangan limbah yang dibuang langsung ke sungai.[2][11] Lihat pula
Referensi
|