Sungai Loire

Sungai Loire
Peta
Peta
Peta
Koordinat:
Ciri-ciri fisik
Muara sungaiSamudera Atlantik
Panjang1.012 km (629 mil)
Luas DASDAS: 117.001 km² (45.174 sq mi)
Loire di Decize
Loire membentang di Nantes
Loire River at Saint-Nazaire

Sungai Loire (diucapkan [lwaʁ] dalam bahasa Prancis) adalah sungai terpanjang di Prancis. Dengan panjang 1.020 kilometer (630 mi), sungai ini menyuburkan wilayah seluas 117.000 km2 (45.000 sq mi), seperlima dari seluruh Prancis. Bermula di Pegunungan Cévennes di Département Ardèche pada ketinggian 1.350 m/4.430 kaki dekat Mont Gerbier de Jonc, dan mengalir sepanjang 1.000 km (620 mi) melalui Nevers menuju Orléans, kemudian barat melalui Tours dan Nantes hingga mencapai Teluk Biscay di Saint-Nazaire. Cabang sungainya meliputi Sungai Maine, Sungai Nièvre dan Sungai Erdre di tepi kanan, dan Sungai Allier, Sungai Cher, Sungai Indre, Sungai Vienne, dan Sungai Sèvre Nantaise di tepi kiri. Loire memberikan namanya pada département Loire, Haute-Loire, Loire-Atlantique, Indre-et-Loire, Maine-et-Loire, dan Saône-et-Loire. Bagian tengah Lembah Loire dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2 Desember 2000. Tepi sungai tersebut dipenuhi oleh ladang anggur dan chateau di Lembah Loire.

Asal nama

Nama "Loire" berasal dari Liger dalam bahasa Latin, yang merupakan transkripsi dari nama asli Galia (Celtic) untuk sungai ini. Nama Galia tersebut berasal dari kata liga, yang berarti "sedimen, deposit, aluvium", sebuah kata yang memunculkan lie dalam bahasa Prancis, dan kemudian lees dalam bahasa Inggris. Liga berasal dari akar Proto-Indo-Eropa *legh-, berarti "berbohong, menetap", yang memunculkan banyak kata dalam bahasa Inggris, seperti lie, lay, ledge, law, dll.

Dalam bahasa Prancis kata yang diambil dari sungai adalah ligérien, sebagaimana dalam le climat ligérien ("iklim Lembah Loire"), sebuah iklim yang sangat sejuk di Prancis Utara, dengan musim dingin lebih sejuk, dan, umumnya, beberapa diantaranya memengaruhi temperatur, kadang-kadang mencapai 38 °C (100 °F).

Asal sungai

Loire di Orléans.

Pembelajaran paleografi wilayah itu menyimpulkan bahwa pada masa Pleistocene paleo-Loire ini terus mengalir ke utara dan bergabung dengan Seine,[1] sementara Loire hilir bermuara di Orléans di region Gien, mengalir ke barat sepanjang jalurnya saat ini. Pada waktu-waktu tertentu selama sejarah kenaikan tanah di daerah aliran sungai Paris, bagian hilir, Loire Atlantik bertemu dengan "paleo-Loire" atau Loire séquanaise ("Loire-Seine"), dan menjadi sungai Loire sekarang. Di bekas dasar sungai Loire séquanaise telah dibangun kota Loing.

Geografi

Berawal di Ardèche, di mata air Mont Gerbier de Jonc di bagian timurlaut dataran tinggi Cévennes selatan, Loire mengalir ke utara melalui Roanne dan Nevers menuju Orléans dan kemudian ke barat menuju Tours dan Atlantik di Nantes, dimana membentuk sebuah muara. Perubahan ketinggian permukaan sungai telah menyebabkan banjir besar, terutama tahun 1856, 1866 dan 1911.

Tak seperti sungai lainnya di Eropa Barat, terdapat beberapa bendungan atau pintu yang membentuk penghalang alirannya. Bendungan Villerest, dibangun tahun 1985 beberapa kilometer selatan Roanne, telah memainkan peran penting dalam pencegahan banjir. Sebagai hasilnya, Loire adalah sungai paling terkenal untuk berlayar, mengalir melalui pedesaan, tebing batu dan kastil bersejarah.

Selama lebih dari 2.000 tahun, Loire adalah salah satu sarana pendukung transportasi terbaik di Prancis, tetapi setelah ditemukannya rel pada abad ke-19 menyebabkan jatuhnya navigasi komersial sungai. Hari ini sungai tersebut hanya dapat dilayari hingga Bouchemaine, dimana Maine bergabung dekat Angers.

Bangsa Phoenicia dan Yunani telah menggunakan kuda untuk mengangkut barang dari Lyon ke Loire untuk mencapai daerah aliran sungai Mediterania ke pantai Atlantik. Bangsa Romawi menggunakan Loire hingga Roanne, hanya sekitar 150 km (93 mi) dari sumbernya, sementara Viking menggunakan kapal panjang untuk menyerang Tours.

Lalu lintas sungai meningkat hingga abad ke-19, dengan sistem tol digunakan pada abad pertengahan. Selama berabad-abad usaha dilakukan untuk menjaga jalur ini terbuka oleh penggunaan dinding kayu dan pengerukan. Selama abad ke-17, Jean-Baptiste Colbert menggunakan batu untuk membangun dinding dari Roanne ke Nantes yang membantu sungai ini lebih mudah dilayari, tetapi navigasi ini dihentikan karena banjir dan kekeringan. Dalam banjir tahun 1707 dikatakan 50.000 tenggelam, dengan air yang naik hingga 3 m (9.8 ft) dalam dua jam di Orléans. Sebuah jadwal angkutan penumpang dari Orléans ke Nantes memakan delapan hari, dengan perjalanan ke hulu melawan arus memakan empat belas hari.

Kapal uap penumpang muncul kemudian setelah awal abad ke-19 melayari sungai antara Nantes dan Orléans; tahun 1843, 70.000 penumpang diangkut per tahun di hilir sungai. Tetapi dengan perkenalan kereta api tahun 1840-an perdagangan melalui sungai menurun dan rencana untuk membangun sungai yang dapat dilayari ke Briare dibatalkan. Pembukaan Canal latéral à la Loire tahun 1838 membolehkan navigasi antara Digoin dan Briare dilanjutkan, tetapi penyeberangan sungai di Briare menjadi masalah hingga pembangunan Jembatan Briare tahun 1896.

Canal de Roanne à Digoin juga dibuka tahun 1838 dan hampir ditutup tahun 1971 tetapi masih menyediakan navigasi melalui lembah Loire menuju Digoin. Tetapi Canal de Berry sepanjang 261 km (162 mi), sebuah kanal sempit dengan pintu selebar 2.7 m (8.9 ft), yang dibuka tahun 1820-an dan menghubungkan Canal latéral à la Loire di Marseilles-lès-Aubigny menuju Sungai Cher di Noyers dan kembali ke Loire dekat Tours, ditutup tahun 1955.

Anak sungai

Anak sungai Loire meliputi sungai berikut, sesuai urutan ke hulu:

Département dan kota

Loire mengalir melalui Blois.

Beberapa département di Prancis dinamai setelah Loire. Loire mengalir melalui beberapa département dan kota berikut:

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

  1. ^ J. Tourenq and C. Pomerol, "Mise en évidence, par la présence d'augite du Massif Central, de l'existance d'une pré-Loire-pré-Seine coulant vers la Manche," Comptes Rendus de l'Académie des Sciences, 320, 1995:1163-1169; Pierre Antoine, Jean Pierre Lautridou and Michel Laurent, "Long-term fluvial archives in NW France: response of the Seine and Somme rivers to tectonic movements, climatic variations and sea-level changes", Geomorphology 33.3-4, (June 2000:183-207)