Viking adalah kelompok etnik asal Skandinavia yang berprofesi sebagai pedagang, peladang, dan paling terkenal sebagai perompak (sering kali setelah gagal berniaga) yang di antara tahun 800 sampai 1050 menjarah, menduduki dan berdagang sepanjang pesisir, sungai, dan pulau di Eropa[1] dan pesisir timur laut Amerika Utara, bagian timur Eropa sampai ke Rusia, dan Konstantinopel. Mereka memanggil diri mereka sebagai Norsemen (orang utara), sedangkan sumber-sumber utama Rusia dan Bizantium menyebut mereka dengan nama Varangia.[2] Sampai sekarang orang Skandinavia modern masih menyebut diri mereka sebagai nordbor (orang utara).
Viking kerap menjelajah ke berbagai daerah seperti Inggris, Irlandia, Grinlandia, Amerika, dan Prancis memotivasi Viking mendirikan permukiman. Permukiman Viking tersebar di berbagai tempat. Di Inggris terdapat pemukiman Viking di York, Lincoln, dan Derby. Di Irlandia terdapat dua permukiman Viking, salah satunya adalah Dublin. Di Prancis utara pun berdiri permukinan Viking yang disebut Normandia. Bahkan, Viking di Kiev mendirikan negara bernama Rus'. Leif Eriksson, yang dalam saga Islandia dikatakan keturunan para pemimpin Viking Norwegia yang mendirikan permukiman orang Eropa pertama di Grinlandia sekitar tahun 985, kemungkinan besar adalah orang Eropa pertama yang menemukan Amerika sekitar tahun 1000.[3] Permukiman yang didirikannya kemungkinan besar adalah di L'Anse aux Meadows, yang berada di Newfoundland and Labrador, Kanada.
Sebutan Viking secara luas dapat pula digunakan untuk menyebut seluruh populasi Skandinavia pada Zaman Viking beserta permukiman-permukiman sebarannya. Sebagai contoh, para pedagang dan perompak pada masa tersebut yang berasal dari pesisir timur Laut Baltik dalam saga Islandia awalnya disebut sebagai Vikinger fra Estland, atau dalam bahasa Norwegia artinya Viking Estonia.[7][8][9][10]
Penjelajahan Viking semakin berkurang dan akhirnya berhenti selama proses Kristenisasi Skandinavia yang berlangsung secara perlahan-lahan.