Sumpur, Batipuh Selatan, Tanah Datar

Sumpur
Kampung Minang Nagari Sumpur
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenTanah Datar
KecamatanBatipuh Selatan
Kode Kemendagri13.04.14.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas7,34 km²
Jumlah penduduk2.246 jiwa
Peta
PetaKoordinat: 0°32′27.600″S 100°28′37.200″E / 0.54100000°S 100.47700000°E / -0.54100000; 100.47700000

Sumpur merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari kabupaten Tanah Datar.

Rumah gadang

Saat Perang Paderi tahun 1821-1837 banyak rumah gadang yang berkurang oleh karena kondisi sosial politik masa perang, banyak rumah gadang dibakar dan hancur di Nagari Sumpur Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar terdapat sekitar 200 lebih rumah gadang, sebagian besar berada di Jorong Nagari,[1] yaitu salah satu jorong di Nagari Sumpur, sejalan waktu Jumlah tersebut berkurang secara drastis, terutama disebabkan oleh terjadinya gejolak sosial-politik pemerintahan di masa perang Paderi.

Pada bulan Oktober 2013 jumlah rumah gadang yang ada di Nagari Sumpur tinggal 45 rumah. Kondisinya, ada 30 rumah yang masih layak huni, sedangkan 15 rumah yang tidak layak huni atau butuh renovasi. Berdasarkan jumlah ruangnya, rumah gadang di Nagari Sumpur dapat dikelompokkan ke dalam tiga klasifikasi, yaitu rumah gadang baanjuang kecil, rumah gadang bagonjong, rumah gadang baanjuang besar.[2]

Suku (klan)

Nagari Sumpu dihuni oleh empat klan suku, yaitu :

1. Panyalai, Menurut adat yang dikembangkan oleh Datuk Parpatih Nan Sabatang dan Datuk Katumanggungan yang dipakai di seluruh alam Minangkabau, tiap-tiap suku terdiri dari beberapa buah paruik. Maka dari itu Suku Panyalai mempunyai beberapa buah paruik, yaitu : • Jingkaro dengan panghulunya Datuk Basa • Sabarang Hilia dengan penghulunya Datuk Panghulu Basa • Pauh dengan panghulunya Datuk Marajo Basa • Sabarang Hulu dengan panghulunya Datuk Saparido Majolelo.

2. Koto • Arek hilia dengan panghulunya Datuk Tan Mudo • Arek Mudiak dengan panghulunya Datuk Majo Basa • Arek Bukik dengan panghulunya Datuk Kayo • Arek Baruah dengan panghulunya Datuk Bongsu • Pusaro dengan panghulunya Datuk Marajo • Kuciang Jalang dengan panghulunya Datuk Tambijo • Singkuang dengan panghulunya Datuk Tan Pahlawan.

3. Sumagek • Sumagek dengan panghulunya Datuk Mangkuto Sati • Sumagek Mandaliko dengan panghulunya Datuk Rangkayo Basa • Sumagek Batu Hampa dengan panghulunya Datuk Panghulu Basa • Sumagek Baruah dengan panghulunya Datuk Sati.

4. Jambak • Jambak dengan panghulunya Datuk Rajo Hitam • Kampai dengan panghulunya Datuk Mulie • Singkuang dengan panghulunya Datuk Tanaro Terdiri dari 44 buah Bangunan Kayu Tradisional (Rumah Gadang) yang tersebar di 4 Jorong (Jorong Nagari, Jorong Seberang Air Taman, Jorong Batu Baragung, dan Jorong Sudut).

Referensi

  1. ^ http://www.aman.or.id/wp-content/uploads/2018/11/mime-attachment.pdf
  2. ^ https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/


A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41