SEJARAH DESA SUMBEREJO
Sejarah Desa Sumberejo berawal dari jaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu para pejuang gigih bergerilya melawan penjajah Belanda. Mereka terdiri dari beberapa kelompok dan berpencar bersembunyi di hutan-hutan supaya tidak tertangkap Belanda.
Pada waktu itu, Desa Sumberejo masih terdiri dari sawah, rawa dan hutan. Untuk melancarkan komunikasi antar kelompok gerilya dibangunlah jalan penghubung, tapi usaha mereka terhambat oleh rawa. Perjuangan para gerilyawan tidak terputus sampai di situ saja, mereka membangun jembatan, sehingga dua tempat yang terpisah oleh rawa kini menjadi satu.
Dengan bersatunya wilayah tersebut, maka wilayah tersebut dinamakan SUMBEREJO, yang berasal dari dua kata yakni Sumber yang berarti pusat dan Rejo yang berarti Ramai. Dengan harapan semoga jalan dan jembatan yang dibangun menjadikan daerah tersebut menjadi pusat keramaian, tempat yang ramai menandakan kemakmuran. Dengan kata lain Sumberejo mempunyai arti : Desa yang Ramai, makmur dan sentosa.
Beberapa tahun kemudian setelah pembangunan jalan tersebut terjadi pemekaran Desa Tompokersan, Jogotrunan, dan Jogoyudan menuju ke wilayah timur. Kemudian diadakan Musyawarah Desa untuk membentuk suatu daerah sendiri yang kemudian dinamakan Desa Sumberejo, yang merupakan pecahan dari Tompokersan, Jogotrunan dan Jogoyudan.
Adapun Desa Sumberejo dibagi menjadi 5 ( Lima) dusun, yaitu :
1. Dusun Sekarputih
2. Dusun Blimbing
3. Dusun Rejosari
4. Dusun Bubur
5. Dusun Klingsi
Semenjak dibentuk, Desa Sumberejo telah mengalami beberapa pergantian Kepala Desa, yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Wartini : 1939 s/d 1950
2. Nur Ali Darmo : 1951 s/d 1974
3. Suprapto : 1974 s/d 1982
4. Achyak : 1982 s/d 1999
5. Samsul Hadi, SH, M.H. : 1999 s/d 2013
6. Atok, S.Ag : 2014 s/d 2020
7. AKHJAB : 2020 s/d sekarang
KONDISI GEOGRAFI
Desa Sumberejo menurut data statistik hasil pemetaan tahun 2010 berada pada LONG 113,26º-113,29º (bujur) dan LAT -8,22º -8,26º (Lintang), dengan batas-batas Desa sebagai berikut :
Sebelah utara : Kel. Kepuharjo dan Desa Selokgondang-
Sebelah Timur : Desa Uranggantung
Sebelah Selatan : Sungai Asem
Sebelah Barat : Kel. Tompokersan.
Desa Sumberejo merupakan dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 100 m dari permukaan laut, dengan luas wilayah 346,090 Hektar dengan rincian :
NO
|
STATUS TANAH
|
Luas
|
1
|
Lahan Pertanian
|
257 Hektar
|
2
|
Ladang / Tegalan
|
34 Hektar
|
3
|
Pemukiman
|
47 Hektar
|
4
|
Panjang Jalan
|
5 Km
|
5
|
Pemakaman Umum
|
1 Hektar
|
ORBITASI
Orbitasi / Jarak dari pusat – pusat Pemerintahan :
- Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan : 5 Km
- Jarak dari pusat Pemerintahan Kabupaten : 5 Km
- Jarak dari pusat Pemerintahan Provinsi : 143 Km
- Jarak dari pusat Pemerintahan Pusat : 956 Km
Wilayah desa Sumberejo merupakan pedesaan yang bersifat Agraris, dengan mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah bercocok tanam terutama sektor pertanian tanaman pangan dengan hasil utama Padi dan Palawija. Sedang mata pencaharian lainnya meliputi peternakan, perikanan industri kecil dan lainnya.
Untuk tempat lain yang bernama sama, lihat
Sumberejo.
Sumberejo merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Di desa ini penduduknya sebagian besar bersuku Jawa.[butuh rujukan].
Sebagian besar penduduk di desa ini memeluk agama Islam.
Pranala luar