Sultan Bahu
Sultan Bahu (atau Bahoo, bahasa Punjabi: سلطان باہو, artinya "dengan-Nya",[1] atau Bahu A'wan; sekitar 1630–1691) adalah seorang sarjana Muslim yang mendirikan ordo Sufi Sarwari Qadiri, orang yang dianggap suci dan penyair Sufi. Sedikit yang diketahui tentang kehidupan Bahu, selain hagiografi yang ditulis oleh keturunan generasi ketujuhnya, yang berjudul Manaqib-i Sultani.[1] serta Sultan Bahoo: the Life and Teachings[2] Pada Kamis 1 Jumada al-Thani 1039 Hijri/17 Januari 1630 di waktu Subuh, Sultan Bahu lahir di Shorekot, Jhang di Provinsi Punjab di Pakistan pada masa sekarang.[3] Lebih dari empat puluh buku tentang Sufisme dibuat olehnya, kebanyakan dalam bahasa Persia, dan sebagian besar mengenai Islam dan mistisme Islam.[4] KelahiranSultan Bahu adalah keturunan langsung dari Ali, sepupu Muhammad, dari suku Awan,[1] yang diklaim adalah salah satu keturunan dari Ameer Shah, putra Qutb Shah. Ia lahir pada 1 Jamadi-us-Sani/Jumada al-Thani 1039 dalam kalender Islam/ 17 Januari 1630 Masehi, di Shorekot, Jhang, pada masa Kaisar Shah Jahan. Ia dinamai "Bahoo" oleh ibunya Bibi Raasti yang artinya "Dengan Tuhan". KelahiranHazrat Sakhi Sultan Bahoo/Bahu meninggal pada 63 tahun pada Kamis 1 Jamadi-us-Sani 1102 Hijri (1 Maret 1691 Masehi) pada waktu salat Asar. PeringatanMazbah Sultan Bahu terletak di Garh Maharaja[5] Bacaan tambahanReferensi
Pranala luar
|