Suali Dwijosukanto (meninggal 1965) adalah seorang politikus Partai Komunis Indonesia (PKI) yang pernah menjabat sebagai Bupati Boyolali dari tahun 1958 hingga tahun 1965.
Riwayat Hidup
Kehidupan dan karier awal
Suali berasal dari latar belakang keluarga yang bekerja di dunia pendidikan. Ayahnya, Kartorejo, adalah seorang guru. Suali lalu bekerja sebagai guru di daerah Pati.[1] Suali bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Berkat keanggotaannya, ia dapat menjadi anggota DPRD Boyolali.[1]
Bupati Boyolali
Suali ditunjuk sebagai Bupati Boyolali pada tahun 1958 menggantikan M. Sastrohanjoyo karena pengaruh PKI yang kuat.[2] Saat menjabat sebagai bupati, Suali ditunjuk menjadi Komandan Hansip (Dan Hansip) Daerah Tingkat II Boyolali.[3]
Peristiwa G30S
Buntut dari Peristiwa G30S, Suali diberhentikan dari posisinya sebagai Bupati dan ia ditangkap.[4] Kemudian ia diarak keliling kota dan dieksekusi mati di depan umum. Terdapat tiga versi lokasi ia dieksekusi yaitu di Kampung Randualas, Musuk, dan Karangnongko.[5] Ia dimakamkan di kuburan massal di Pemakaman Sonolayu.[6]
Keluarga Suali baru dibertahu berita kematiannya sehari setelah ia dieksekusi mati. Seusai kematiannya, sekolah rakyat yang terletak di belakang rumahnya dibakar dan kerabatnya dipecat dari tempat kerja mereka.[1]
Kehidupan pribadi
Suali memilki seorang istri dan dikaruniai enam orang anak.[1]
Referensi
Jabatan politik
|
Didahului oleh: M. Sastrohanjoyo
|
Bupati Boyolali 1958–1965
|
Diteruskan oleh: Saebani
|