Awal berdiri dengan nama Black Water oleh Tuomo Lassila pada bulan Agustus di Helsinki, Finlandia. Nama Black Water di ubah menjadi Stratovarius pada awal tahun 1985, karena hadirnya Timo Tolkki menggatikan Stråhlman sebagai gitaris membewa nuansa Classical, mereka merilis dua single "Future Shock" dan "Black Night" sebagai demo tahun 1987. Pada tahun 1989 debut album pertama mereka dengan judul Fright Night dirilis pada tanggal 11 Agustus, 1989, oleh label CBS Finland, dan disertai tur kecil di Eropa.[2]
Album II dirilis pada 20 Februari, 1992 dengan label lain, tetapi di album ini menglami perubahan anggota, seperti Jyrki Lentonen (bassis) dan Tuomo Lassila (vokal) meninggalkan grup ini. Pada tahun 1994 mereka merilis album ketiga mereka Dreamspace, menampilkan pemain bass baru yaitu Jari Kainulainen, dan setelah itu, seorang penyanyi baru bergabung dengan band ini: Timo Kotipelto.[3] Album Fourth Dimension (menampilkan Kotipelto pada vokal) pada tahun 1995 adalah sukses besar, tetapi banyak perbedaan internal dalam band ini, terutama tentang arah musik masa depan, dan disusul dua anggota dari musisi ternama Yngwie Malmsteen pada Keyboard yaitu Jens Johansson, dan drumer terbaik dari Jerman Jörg Michael, merupakan awal kesuksesan meraka dengan membawa warna musik yang baru, melahirkan proyek besar pada album Episode pada tahun 1996, yang menampilkan paduan musik Power metal dan Srting orkestra yang sangat rapi. Album ini merupakan hit sepanjang masa dari Stratovarius seperti lagu Father Time dan Will The Sun Rise. Lanjut pada lagu Black Diamond yang sangat populer terutama di Eropa, lagu tersebut dimasukkan pada album Visions tahun 1997. Album Destiny dirilis pada tahun 1998 oleh label Noise Records, album ini menambah ketenaran mereka dan fan-base di Eropa maupun Asia, terutama di negara Skandinavia dan Jepang. Album Infinite merupakan puncak kesuksesan pada grup ini, dirilis pada tahun 2000, lagu Hunting High and Low menjadi Ikon di album Infinite, dan menjadi hit single.
Pada tahun 2003 mereka merilis dua album Elements I dan Elements IIdengan nuansa Epik dan instrumentasi lebih ke Progressive dan Symphonic, album ini dirilis oleh Nuclear Blast diikuti tur Konser dunia.
Priode 2000-an
Selama periode ini, ketegangan meningkat dalam grup ini, sementara pada tahun 2004 Stratovarius dibubarkan setelah Timo Tolkki menderita gangguan saraf. Beberapa bulan setelah Timo Tolkki masuk ke rehabilitasi untuk suatu periode. Selama ini Timo Kotipelto merilis album keduanya dengan sisi proyek solonya berjudul Kotipelto. Pada tahun 2005 Jari Kainulainen setelah rilis album karena alasan dari Timo Tolkki. Jari Kainulainen segera diganti dengan Lauri Porra, dan pada tahun 2006 band ini mulai bekerja pada sebuah album baru yang diberi judul Stratovarius, tetapi sebagai masalah internal meningkat proyek terhenti. Akhirnya band ini sepkat membagi dengan Johansson dan Porra mendukung Tolkki di satu sisi, dan Kotipelto dan Michael di sisi lain. Akhirnya, pada tanggal 4 Maret 2008, Tolkki secara resmi menyatakan bahwa ia mengundurkan diri dari Stratovarius.
Sebagai anggota lama Timo Tolkki memegang hak atas nama Stratovarius dan semua royalti, itu adalah niat awalnya untuk benar-benar membubarkan Stratovarius. Namun, pada 20 Mei 2008 ia setuju untuk menandatangani hak atas nama Stratovarius dan semua royalti untuk Timo Kotipelto, Stratovarius akhirnya menemukan seorang gitaris pengganti dengan Matias Kupiainen untuk segera mulai bekerja di album berikutnya.
Pada tahun 2009 mereka merilis album Polaris, yang mencapai No 2 album terbaik di Finlandia. Ini adalah album pertama setelah kepergian Timo Tolkki dan Jari Kainulainen, dan menampilkan dua musisi baru Matias Kupiainen (gitaris) dan Lauri Porra (bassis). Album ini menghasilkan dua single "Deep Unknown" dan "Tinggi We Go". Pada tahun 2010 album ini dirilis ulang bersama dengan bahan yang berbeda direkam selama Tour Polaris.
Pada bulan September 2010, Stratovarius mengumumkan dimulainya rekaman album kedua mereka dengan Matias Kupiainen pada gitar. Sebelum resmi meluncurkan album, EP Jam Darkest dirilis dengan lagu-lagu baru "Jam Darkest" dan "Infernal Maze", ditambah dua rekaman live dari lagu tua. Untuk mempromosikan album baru, Stratovarius melakukan tur bersama Helloween. Tetapi pada November 2010 drummer Stratovarius Jorg Michael menderita kanker, ia sementara digantikan oleh Alex Landenburg dalam tur bersama Helloween tersebut.
Pada tahun 2011 band ini merilis album baru mereka berjudul Elysium yang cepat mencapai No 1 di Finlandia. Lagu-lagu populer di album ini adalah "Darkest Hours"' dan "Under Flaming Skies", dan 18-menit bertema Epik yaitu "Elysium", lagu terpanjang yang pernah tercatat Stratovarius.
Pada bulan Januari 2011 Jorg Michael telah mengumumkan rencananya untuk meninggalkan band karena alasan pribadi. Jörg memainkan semua jadwal tur yang tersisa sampai dengan tanggal 31 Januari di Guatemala City, dan tur di Finlandia untuk konser perpisahan Jorg dari tanggal 18 November sampai 26 November. Pada bulan Maret 2012 band ini resmi mengumumkan bahwa mereka sudah mendapatkan drummer baru, yaitu bernama Rolf Pilve.
[4]