Stasiun ini dibuka bersamaan dengan peresmian jalur kereta api Klakah–Lumajang–Pasirian pada tanggal 16 Mei 1896.[3][4] Karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, semua jalur di wilayah Lumajang sampai Balung–Rambipuji beserta stasiun dan seluruh layanan di jalur ini ditutup semenjak 1 Februari 1988.[5]
Saat ini kondisi kompleks Stasiun Pasirian tinggal bangunan utama stasiun, gudang, dan ruang tunggu penumpang, yang terletak di tengah-tengah permukiman padat. Adapun jaringan rel beserta kelengkapan wesel dan persinyalannya telah lenyap tak berbekas. Bangunan utama stasiun itu sendiri kini dijadikan sebagai rumah tinggal, berdempetan dengan rumah-rumah lain di sekitarnya.
Konon, stasiun ini merupakan saksi sejarah bagi pertempuran melawan tentara pendudukan Belanda, yang terjadi pada tanggal 11 Januari 1947.[6]
Galeri
Bangunan utama terjepit di antara rumah-rumah
Ruang tunggu
Jadi ruang publik
Bekas gudang
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).