Stasiun ini pada awalnya didirikan oleh Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) dan dibuka pada 1 Mei 1900. Stasiun ini dijadikan stasiun ujung dari paket pembangunan jalur kereta api lintas cabang Juwana–Rembang–Lasem. Pembangunan stasiun ini dilatarbelakangi oleh daerah Lasem yang merupakan daerah pusat penghasil kerajinan batik.[3][4][5]
Stasiun ini dinonaktifkan pada tahun 1992. Jalur dan emplasemennya berubah menjadi pangkalan truk. Bentuk bangunan stasiun ini masih mempertahankan ciri arsitektur stasiun-stasiun besar yang didirikan oleh SJS, yaitu memiliki kanopi besar dengan rangka kayu yang menaungi bangunan loket dan peron.
Stasiun ini memiliki ciri khas, yaitu terdapat sentuhan corak khas Tionghoa pada ruang administrasi, Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA), pengawas peron (PAP), dan kepala stasiun.[6]
Galeri
Pintu masuk ruang administrasi
Bangunan administrasi beserta pengatur pengawas kereta api
Papan aset
Papan tulisan yang menunjukkan bangunan cagar budaya
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).