Asal usul stasiun ini kemungkinan berawal dari adanya perluasan Stasiun Semarang Gudang milik NIS seiring dioperasikan stasiun kereta api penumpang yang baru di Tawang pada tanggal 1 Juni 1914.[4] Selain itu dibuat juga jalur melewati permukiman penduduk di timur Kemijen. Hal ini menyebabkan jalur tersebut kemudian diubah trasenya menjadi di sebelah utara depot minyak tersebut. Rel di selatan depot minyak tersebut dicabut pada tahun 1930-an.
Sebenarnya, stasiun ini bukan untuk melayani penumpang melainkan hanya untuk rumah sinyal pengawasan. Hingga tahun 1990-an stasiun ini masih aktif namun hanya untuk sepur simpan saja. Setelah dinonaktifkan, bangunan stasiun ini hanya dibiarkan terbengkalai. Namun karena sering terjadi banjir, bangunan stasiun ini lama-lama menghilang. Kini tidak tampak lagi bekas stasiun tersebut.
Ada yang menyatakan bahwa Stasiun Kemijen adalah stasiun kereta api pertama di Indonesia. Padahal stasiun Kemijen yang dimaksud yang dibangun oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada tahun 1864 yang selesai dan dibuka pada tahun 1867, bukanlah stasiun tersebut. Stasiun Kemijen yang terletak di belakang Depo Pertamina adalah stasiun kecil warisan perusahaan kereta api SJS (Semarang Joana Stoomtram) yang berusia lebih muda dibandingkan NIS. Sedangkan Stasiun Kemijen NIS yang dulu dinamakan Stasiun Samarang dan letaknya tersembunyi di tengah perkampungan.[5]
Referensi
^Perusahaan Jawatan Kereta Api, Grafik Perjalanan Kereta Api
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).