Stasiun ini dibangun oleh Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) sebagai bagian pengembangan jalur Rembang–Cepu. Tujuannya adalah untuk mengangkut penumpang, minyak bumi, dan hasil hutan dari Cepu, Blora, untuk kemudian diangkut ke berbagai kota. Jalurnya sendiri terdiri atas Cepu–Blora yang dibuka pada tanggal 1 November 1901, sedangkan Rembang–Blora dibuka pada tanggal 15 Juni 1902.[3][4] Pada tanggal 1 Februari 1903, jalur dari Stasiun Cepu milik Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) juga sudah selesai untuk mendukung pengangkutan minyak bumi dari Kilang Cepu, sebagai proyek bersama NIS dan SJS.[3]
Stasiun ini dinonaktifkan pada tahun 1984 tetapi jalur menuju kilang dan depot minyak Pertamina Cepu tetap dioperasikan. Sejak awal 2010, pengangkutan minyak bumi dengan kereta api ketel relasi Rewulu–Cepu dihentikan pasokannya dan dinonaktifkan karena adanya program konversi minyak tanah ke elpiji serta dibangunnya depot minyak baru di Tuban.[5][6]
Galeri
Kanopi Stasiun Cepu Kota yang masih terlihat asli
Sebuah plat aset yang tertera pada dinding bangunan stasiun
Papan aset yang diletakkan di sekitar bangunan stasiun
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).