Rajiun Harahap (Harajaan: Soetan Casayangan Soripada) (EBI: Sutan Kasayangan Soripada) (1874 - 1927) adalah seorang Pendidik dan Pemerakarsa berdirinya Perhimpunan Indonesia.[1][2]
Kehidupan
Rajiun harahap lahir dari keluarga yang di hormati, Kakeknya Patuan Soripada merupakan Kepala Kuria Batu Nadua. Ia beruntung dapat mengecap pendidikan di masa penjajahan, dimana saat itu pendidikan merupakan hal yang mewah.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Kweekschool Padang Sidempuan, Tahun 1904 Ia berangkat ke Belanda untuk melanjutkan pendidikannya. Ia belajar di Harleem untuk Sekolah guru selama satu tahun sembilan bulan. Kemudian ia menjadi asisten dosen Prof Charles Adriaan van Ophuijsen di mata kuliah Bahasa Melayu, Sejarah Indonesia, Islam, Daerah dan Penduduk Indonesia. Selain itu ia mengikuti pendidikan Hoofdacte selama tiga tahun dan menjadi Guru Bahasa Melayu di sekolah dagang, di Rotterdam dan Harleem.
Selama empat tahun (1913 - 1917), Sutan Kasayangan mengajar di Bukittinggi dan Amboina dalam banyak mata pelajaran Matematika, Ilmu ukur, Sejarah, Botani, Biologi, Fisika, Geografi disamping ilmu Bahasa Melayu dan Bahasa Belanda.[1]
November 1917 sampai Desember 1918, Ia menjadi Asisten J.H. Nieuwenhuis dan Dr. D.A. Rinkes. Pada tahun 1922, Ia ke Dolok Sanggul bekerja sebagai Guru.[2]
Referensi
- ^ a b Basyral Hamidy Harahap, H. Pandapotan Nasution, Himpunan Keluarga Mandailing (1997). Derap Langkah Mandailing Natal. Himpunan Keluarga Mandailing. hlm. 34, 35, 37.
- ^ a b Kadjat Hartojo, Harry Chan Silalahi, Hadi Soesastro, Daoed Joesoef (1996). Nalar dan Naluri: 70 tahun Daoed Joesoef. Center for strategic international study. ISBN 9798026446.