Kecamatan Singkawang Barat dibagi menjadi 4 kelurahan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Singkawang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Perubahan Desa Menjadi Kelurahan di Kota Singkawang.[butuh rujukan] Nama keempat kelurahan tersebut yakni Kelurahan Tengah, Kelurahan Melayu, Kelurahan Kuala dan Kelurahan Pasiran.[3]
Demografi
Kota Singkawang termasuk sebagai kota yang memiliki beragam Suku, Agama, Ras dan Adat istiadat (SARA) di Indonesia, demikian juga halnya di kecamatan ini. Keberagaman etnis atau suku di Singkawang diwakili tiga suku mayoritas, yaitu Tionghoa (disebut juga dengan "Cina"), Dayak, dan Melayu, sehingga ada muncul julukan CiDaYu (Cina, Dayak, Melayu).[4] Kota Singkawang merupakan kota yang mayoritas penduduknya berasal dari etnis Tionghoa dan kota ini memiliki komunitas Tionghoa terbesar di Indonesia. Ada suku pendatang lain seperti Jawa, Madura, Bugis, Batak, Sunda dan Banjar.[4] Sementara di Singkawang Barat, mayoritas berasal dari Tionghoa, kemudian Melayu dan Dayak serta suku pendatang lainnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Singkawang tahun 2021 mencatat bahwa mayoritas warga kecamatan ini memeluk agama Buddha yakni 57,46%. Kemudian Islam sebanyak 29,70%, Kristen sebanyak 12,15%, dimana Katolik 6,24% dan Protestan sebanyak 5,91%. Sebagian lagi beragama Konghucu yakni 0,66% dan Hindu 0,03%.[2] Warga Tionghoa di Singkawang mayoritas beragama Budha dan Konghucu, dan sebagian Kristen dan Islam. Warga Dayak umumnya beragama Kristen, suku Melayu, Jawa, Bugis, mayoritas beragama Islam.[4] Bahasa yang digunakan pada umumnya adalah bahasa Indonesia atau juga Melayu, Dayak dan bahasa Mandarin.