Silang polos atau silanglinen adalah salah satu dari tiga jenis tenunan dasar, di samping silang kepar dan silang satin.[1] Jenis susunan tenun ini memiliki persilangan antara benanglungsin (benang yang membujur) dan benang pakan (benang yang melintang) yang paling banyak jika dibandingkan dengan jenis tenunan lain. Kain yang ditenun menggunakan jenis ini memiliki luas permukaan yang sama antara bagian baik dan bagian buruk. Silang polos merupakan silang yang paling tua dan paling banyak digunakan untuk memproduksi tekstil. Kelebihan dari jenis silang ini terletak pada kekuatan kain yang dihasilkan. Hal ini disebabkan persilangan benang yang banyak dan rapat. Silang polos juga disebut silang linen karena semua kain berbahan linen menggunakan jenis tenunan ini. Beberapa jenis kain yang umumnya ditenun menggunakan cara ini yaitu kain belacu, mori, berkolin, muslin dan organdi.[2]
Catatan kaki
^Kadolph, Sara J., ed. (2007). Textiles (10th ed.). Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall. ISBN 0-13-118769-4.