- ALIH Templat:Kotak info desa
Sidoagung (bahasa Jawa: Sidaagung) adalah desa di Kapanewon Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pada mulanya Desa Sidoagung merupakan wilayah yang terdiri dari 2 (dua) Kalurahan, masing-masing adalah: Kalurahan Senuko dan Kalurahan Bendungan. Berdasarkan maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan tahun 1946 mengenai Pemerintahan Kalurahan, maka kalurahan-kalurahan tersebut kemudian digabung menjadi 1 Desa yang otonom dengan nama Desa Sidoagung, yang kemudian secara resmi ditetapkan berdasarkan Maklumat Nomor 5 Tahun 1948 tentang Perubahan Daerah-Daerah Kalurahan.
Desa ini mengalami pertumbuhan pesat secara ekonomi sebagai akibat dari keberadaan Pasar Godean yang berlokasi di Desa Sidoagung. Desa Sidoagung secara topografi berupa tanah datar.
Monumen Perjuangan Geneng
Desa Sidoagung memiliki catatan sejarah perang kemerdekaan dengan terjadinya pertempuran antara Pasukan TNI dengan komandan Kapten Widodo (Jono) melawan Tentara Belanda pada tanggal 6 Mei 1949. Saat itu, Dusun Sentul diserang dengan mortir oleh Belanda dari Cebongan, tepatnya di sebelah barat kantor Kecamatan Mlati sekarang. Pada saat itu hari Jum’at Legi, pasar Godean baru hari pasaran, sehingga suasana pasar sangat ramai dan akibat serangan mortir jatuh banyak kurban luka-luka dan tewas. Latar belakang diserangnya Godean karena adanya pasukan gerilya yang bermarkas di dusun-dusun sekitar pasar Godean antara lain: Dusun Sentul Geneng, dusun Godean IV, dan dusun Senuko. Didirikan juga Dapur Umum di Rumah Karyotomo (Dusun Godean IV) dan Joyo Sudarmo (Dusun Jetis).
Setelah menyerang dengan mortir, Belanda kemudian mendatangi pasar Godean untuk mengecek dan menyisir hasil serangannya. Pasukan Kompi 151 TNI dan rakyat menghadang pasukan Belanda di dusun Senuko dan Sentul Geneng, sehingga terjadi pertempuran sengit. Penduduk dan pasukan yang gugur antara lain: Ahmad Zaini (TNI AD), Jae Sumantoro (TNI AU), Amir Patinama (Brimob), Sukirdjo, Sukirdjan, dan Goploh (Laskar Rakyat). Untuk menandai pertempuran tersebut dibangunlah sebuah monumen berbentuk Tugu yang dibagi menjadi tiga sisi, sisi bagian tengah dengan relief situasi pertempuran, sisi kanan dan kiri berisi tulisan puisi tentang perjuangan. Monumen berlokasi di Dusun Sentul Geneng.
Namun sangat disayangkan, Monumen Perjuangan Geneng (MPG) sekarang sudah tidak ada lagi. Karena kurangnya pengetahuan & penerusan cerita sejarah MPG, membuat MPG diratakan oleh penerus pemilik lahan tanpa ada koordinasi terlebih dahulu dengan pihak kalurahan dan/atau pihak terkait yang mengetahui sejarah monumen tersebut.
Lurah dan Pamong Kalurahan
No
|
Nama
|
Jabatan Pamong
|
Nama Jabatan Lama
|
1
|
EDY UTOMO
|
LURAH
|
Kepala Desa
|
2
|
SIGIT SUWARDIANTO, S.Pd
|
CARIK
|
Sekretaris Desa
|
3
|
ENI PURWATI, S.Pt
|
PANGRIPTA
|
Kaur. Perencanaan
|
4
|
Drs. WARIS
|
TATA LAKSANA
|
Kaur. Tata Usaha & Umum
|
5
|
RIYONO
|
DANARTA
|
Kaur. Keuangan
|
6
|
INDARTO EDY SUSILA
|
JAGABAYA
|
Kasi. Pemerintahan
|
7
|
M. NURSISWANTA
|
ULU-ULU
|
Kasi. Kesejahteraan
|
8
|
RIYANI RIFANTONA, A.Md.Kes.
|
KAMITUWA
|
Kasi. Pelayanan
|
Padukuhan di Sidoagung
No
|
Nama Padukuhan
|
Nama Dukuh
|
Nama Kampung & Perumahan
|
1
|
Senuko
|
Arief Sungaindi, S.Psi
|
Senuko, Perum Puri Satria
|
2
|
Sentul-Geneng
|
Suradi
|
Sentul, Geneng, Mutihan
|
3
|
Gentingan
|
Samukti Dewi Chandra
|
Gentingan
|
4
|
Godean IV
|
Abyan Luthfi Adi
|
Godean IV, Jetis IV
|
5
|
Jowah V
|
Ingki Pratama
|
Buntalan V, Senoboyo V, Jowah V
|
6
|
Kramen
|
Edy Purwanto
|
Kowanan, Kramen, Sembungan, Buntalan VI
|
7
|
Bendungan VII
|
Hardani
|
Dukuh VII, Bendungan, Jetis VII
|
8
|
Genitem
|
Sugeng
|
Genitem, Bondalem
|
Batas Desa/Kalurahan
1
|
Utara
|
: Kalurahan Margoluwih (Seyegan)
|
2
|
Selatan
|
: Kalurahan Sidomulyo (Godean), Kalurahan Sidoluhur (Godean)
|
3
|
Barat
|
: Kalurahan Sidoluhur (Godean)
|
4
|
Timur
|
: Kalurahan Sidokarto (Godean)
|