Kecamatan ini merupakan pemekaran dari kecamatan Tarutung. Ditetapkan sebagai Kecamatan persiapan tanggal 9 September 2002, Camat Persiapan adalah Ir. Marco Panggabean dan ditetapkan sebagai kecamatan Defenitif pada tanggal 27 Desember 2002 oleh Bupati Tapanuli Utara, Dr. RE Nainggolan, M.M. dengan melantik Camat Defenitif Pertama Ir. Marco Panggabean.
Wilayah administratif
Kecamatan Siatas Barita terdiri dari 12 desa yang adalah sebagai berikut:
Penduduk kabupaten Tapanuli Utara, pada umumnya merupakan etnis bangsa Batak Toba, dan ada juga sebahagian berasal dari suku Batak Angkola, Simalungun, dan lainnya. Bahasa yang digunakan umumnya bahasa Batak Toba, dan Batak Angkola yang berada di perbatasan dengan Tapanuli Selatan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Tapanuli Utara mencatat bahwa 94,88% penduduk kecamatan Siatas Barita memeluk agama Kristen, dimana Protestan 92,87% dan Katolik 2,01%. Kemudian yang memeluk agama Islam berjumlah 5,10%, dan Hindu sebanyak 0,02%.[2]
Pariwisata
Di kecamatan Siatas Barita terdapat tempat wisata rohani bernama Salib Kasih yang terletak di Dolok (Bukit) Siatas Barita. Di tempat tersebut dibangun sebuah salib untuk mengenang I. L. Nommensen yang pernah hampir dibunuh di sana karena menyebarkan agama Kristen.