Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa adalah hotel berbintang 4 yang terletak di Depok, Sleman, Yogyakarta. Berada di Jalan Laksda Adisucipto, hotel ini berlokasi tidak jauh dari Bandar Udara Adisutjipto yang sebelum tahun 2020 adalah bandar udara utama Yogyakarta.[1] Hotel ini dimiliki oleh Mustika Ratu, perusahaan kosmetik yang didirikan oleh Mooryati Soedibyo, sementara pengelolaan diserahkan kepada Sheraton Hotels & Resorts, saat ini berada di bawah payung Marriott International.[2]
Sejarah
Pada tahun 1991, majalah Konstruksi mengabarkan bahwa Mustika Ratu sedang merancang sebuah hotel berbintang di Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta, di tengah maraknya pembangunan hotel-hotel berbintang internasional di sana. Persetujuan pembangunan diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 17 November 1992. Dana yang digelontorkan oleh Mustika Ratu berasal dari pinjaman Bank Duta dan ekuitas bersama dengan Drassindo Group, dan dilansir mencapai Rp183 miliar. Pada tanggal 15 Februari 1993, Mustika Ratu menekan kontrak pengelolaan oleh ITT Sheraton, dengan rencana pembukaan hotel sebagai Sheraton Princess Hotel.[3]
Berada di atas lahan sebesar 5,6 hektare, hotel Sheraton Yogyakarta mulai dibangun pada tanggal 10 Juli 1993, dengan pemborong dari Waskita Karya dan Bangun Tjipta. Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa menerima tamu pertama mereka pada bulan April 1997, sebelum peresmian dilakukan pada tanggal 15 September 1997 oleh Presiden Soeharto.[3]
Pada tanggal 27 Mei 2006, hotel sempat ditutup sementara sebagai dampak dari gempa bumi Yogyakarta 2006. Bangunan hotel dikabarkan mengalami kerusakan cukup signifikan, sehingga butuh renovasi total. Hotel dibuka kembali pada tanggal 8 Agustus 2008 dengan jumlah kamar yang menyusut dari sebelumnya 263 menjadi 244.[4]
Arsitektur
Rancangan Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa digarap oleh Raymond Hsu & Associates, biro arsitek asal Hong Kong, dibantu oleh Atelier 6 asal Indonesia. Hotel ini terinspirasi oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, sebuah desain yang dipilih secara pribadi oleh Mooryati Soedibyo, dan bergaya sanggraloka. Hotel terdiri atas tiga bangunan: Little Malioboro, sebuah gedung kecil seluas 1.600 m2 dan berisi pertokoan di dekat gerbang masuk; gedung pertemuan dan spa di tengah-tengah jalan masuk; dan gedung utama hotel yang ada di ujung utara pekarangan. Sebuah keunikan hotel ini adalah tepas yang berada di lantai teratas, alih-alih terbawah. Setelah pengunjung melewati terowongan di bawah gedung pertemuan, mereka akan dituntun melewati jalan menanjak sepanjang 15 meter, menciptakan ilusi bahwa hotel ini berada di atas bukit (lingkungan sekitar hotel sebenarnya adalah wilayah datar). Kamar-kamar tamu menempati lantai-lantai di bawah tepas, dan kolam renang berada di lantai paling bawah. Dikarenakan terdapat pembatasan tinggi gedung akibat letak hotel di dekat sebuah bandar udara, lantai-lantai terbawah berada di bawah permukaan tanah.[3]
Fasilitas
Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa memiliki jumlah kamar sebanyak 246 yang terdiri atas beberapa tipe, mulai dari Guest Room hingga Presidential Suite. Kamar-kamar di lantai terbawah dikategorikan sebagai "Lagoon Access", dengan akses langsung ke kolam renang yang mengitari gedung utama layaknya laguna. Hotel menyediakan 5 rumah makan (Androwino Bistro, Bar on the Pool, Ganesha Ek Sanskriti, Suko Wine Lounge, The Tasty Box Patisserie), 5 kolam renang, spa, pusat kebugaran, dan sejumlah ruang pertemuan, termasuk Mataram Ballroom dengan kapasitas 2.000 orang.[5][6]
Rujukan
Pranala luar