Setrorejo adalah salah satu desa di kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah,Indonesia. Setrorejo merupakan desa yang sebagian wilayahnya terdiri dari perbukitan. Setrorejo berbatasan dengan desa lain. Disebelah timur dengan Desa Ronggojati, barat dengan Kedungombo, selatan dan utara persawahan dan sungai memisahkan Setrorejo dengan Kecamatan Nguntoronadi. Sungai itu adalah sungai yang mengalir ke Waduk Gajah Mungkur.
Pemerintahan
Setrorejo dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Dia dibantu Sekretaris Desa yang telah diangkat menjadi PNS, Kaur Pemerintahan, Kaur Ekbang dan Kaur Kesra, Desa setrorejo terdapat 9 dusun sehingga untuk kelancaran pemerintahan dibantu seorang kepala dusun Yakni Dusun:
- Melikan: Warsito
- Candibaru:Nur Wahyudi
- Keren: Karman sekaligus merangkap Dusun Pindan
- Gayam:
- Ngasinan: Tarwono
- Setro: Harmono
- Sidorejo: Agus Wibowo
- Tekil: Sukirman
- Pindan Karman
Untuk kelancaran pemerintahan Dusun dibantu seorang RT di desa Setrorejo terdapat 22 RT setiap satu minggu sekali dilakukan koordinasi yang diikuti oleh semua jajaran staf yang ada di desa setrorejo, Sedangkan untuk kegiatan ibu - ibu dibentuk organisasi PKK yang diketua oleh Ibu Kepala Desa setiap satu bulan sekali dilakukan pertemuan, guna membahas kemajuan ibu - ibu.
Transportasi
Setrorejo merupakan desa yang sangat strategis, di mana desa ini berada disepanjang jalan provinsi yakni jalan Solo - Pacitan, sehingga memudahkan warga bepergian ke manapun. Sedangkan jalan antar dusun dengan kondisi cor bloc yang tak lain usaha keras dari warga melalui program - program pengerasan jalan, termasuk juga jalan antar warga di masing - masing dusun dilakukan dengan sistem cor, sehingga memudahkan transportasi antar warga termasuk jalan yang menuju ke sawah dan tegalan mulai diperbaiki, tetapi sayangnya jalan yang menjadi tanggung jawab Kabupaten justru telantar banyak lubang bahkan jika hujan tidak jelas mana daratan karena tertutup air hujan, jalan tersebut jalur antara Dusun Sidorejo, Setrorejo, melewati Ronggojati, Sumberagung hingga Desa Kudi, Kondisi jalan ini sangat memprihatinkan. Warga desa pun memohon agar Pemerintah Kabupaten Wonogiri segera memperbaiki.
Pertanian
Mayoritas warga di desa ini berpenghasilan dari pertanian, Kondisi pertanian di wilayah ini sebagian kecil sawah dengan mendapatkan aliran irigasi dari DI Balong, namun demikian irigasi ini merupakan bendung kecil dari Sungai Wiroko yang dibelokan ke DI balong, sehingga apabila tidak terjadi hujan maka air irigasi mengalami kekeringan apalagi Desa Setrorejo merupakan wilayah Hilir, yang harus melewati banyak desa diatasnya. Pada musim kemarau lahan tersebut banyak ditanami sayur - sayuran dengan pengairan menggunakan sumur pompa secara pribadi, itupun yang ada sumber mata airnya. Sedangkan kebanyakan pertanian tadah hujan/
tegalan, Jika hanya mengandalkan penghasilan dari sistem pertanian yang ada untuk kebutuhan keluarga masih dibawah kelayakan karena kepemilikan lahan rata - rata masyarakat sekitar 0,2 ha.
Namun demikian untuk memperbaiki sistem ekonomi melalui pertanian dibentuklah organisasi/kelompok tani-kelompok tani dimasing - masing dusun, kelompok tani ini diharapkan mampu sebagai media musyawarah bagi petani sehingga ketika ada persoalan yang dihadapi segera diselesaikan, tidak harus menunggu petugas pertanian yang tidak tentu kapan dia datang. Begitu juga upaya untuk mengurangi biaya produksi beberapa kelompok telah melakukan gerakan pertanian organik, sebut saja Paguyuban Lereng Selonjono (PLS), selain itu juga menjadi produsen benih padi tetapi perkembangan yang terjadi hingga saat ini megalami staknan walaupun sudah berproduksi selama 5 tahun dengan produksi terdaftar di BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) Jawa Tengah.
Demografi
Warga di sana banyak yang merantau ke Jakarta dan sekitarnya.
Kerohanian
Warga masyarakat Desa Setrorejo mayoritas beragama Islam (99%) dengan ditandai dengan berdirinya masjid - masji disetiap dusun, dengan berbagai aktivitas keagaman. Misalnya pengajian yang dilakukan setiap selapanan (35 hari) dengan mengundang mubaligh dadi luar daerah untuk meningkatkan pengetahuan agama islam, kegiatan ini dilakukan berpindah - pindah dari masjid dusun satu kemasjid dusun yang lain, selain itu didukung pula oleh kegiatan pengajian kecamatan yang diselengarakan setiap selapanan juga. hanya saja kegiatan ini baru dilakukan oleh ibu - ibu.
Selain itu dikegiatan perdusun diselenggarakan yaasiinan bergilir dari rumah ke rumah setiap malam Jumat. dengan dipimpin oleh imam setempat upaya ini dilakukan selain mengirim doa kepada ahli kubur masing - masing juga dalam rangka mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Organisasi
Para pemuda di desa ini mempunyai jiwa keorganisasian yang tinggi. Terbukti dengan adanya Karang Taruna, HRM, dll. Jiwa olahraga pemuda di sana juga tinggi, di mana mereka melakukan event-event olahraga. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer. Terdapat beberapa klub sepak bola, di antaranya:
- Batu Bara FC,
- SIMA FC (Singa Melikan Football Club)merupakan klub paling sukses dan maju. Klub ini sering diundang turnamen keluar desa. Tidak jarang klub ini menjadi juara.
- Setro Selection
- Angga Putra
- Frozer FC