Seringai merupakan grup musik metal asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2002 terdiri dari Arian 13, Ricky Siahaan, Sammy Bramantyo, dan Edy Khemod. Sepanjang kariernya, Seringai telah merilis sebanyak empat album yakni satu album mini dan tiga album studio.[1]
Sejarah
Awal mula terbentuknya Seringai
Awal mula terbentuknya Seringai berawal dari Arian selaku vokalis yang kala itu baru saja bubar dari grup terdahulunya Puppen.[2] Kemudian ia memiliki ide untuk membentuk sebuah grup baru yang konsep musiknya berbeda dengan apa yang pernah mereka buat sebelumnya, ia mengajak Ricky Siahaan dari Step Forward untuk membentuk sebuah grup musik. Bersama gitaris Adhitya Ardinugraha dari Pure Saturday, bassis Regina Citra Arini dari Traxap dan drummer Edy Khemod, mereka membentuk Derai yang musiknya terinspirasi oleh At the Drive-In, Texas is the Reason dan Kiss It Goodbye.[3]
Umur Derai tidak panjang, karena Arian dan Ricky merasa bahwa musik yang mereka ingin buat tidak sesuai dengan kemampuan mereka. Lalu ketika memainkan lagu-lagu Black Sabbath dan Black Flag untuk bersenang-senang, barulah mereka menemukan konsep band yang cocok.[3]
Kemudian Arian mengajak temannya Khemod untuk mengisi posisi drum dan Ricky Siahaan pada Gitar serta Toan mengisi posisi pemain Bass. Namun karena kesibukan pekerjaannya masing-masing akhirnya Toan pun mengundurkan diri dan digantikan oleh Sammy Bramantyo untuk mengisi posisi bass.[4]
Karier musik
Seringai mengawali kariernya dengan merilis album mini, yang berjudul High Octane Rock dirilis pada tahun 2004.[5] Seringai kembali merilis album pertama, yang berjudul Serigala Militia dirilis pada tahun 2007.[5] Pada tahun 2010, Seringai merilis film dokumenter, yang berjudul Generasi Menolak Tua berisikan perjalanan karier Seringai disutradarai oleh Sammy Bramantyo dalam bentuk DVD Box.[6]
Seringai kembali merilis album kedua, yang berjudul Taring dirilis pada tahun 2012.[7] Pada tahun 2013, Seringai menjadi band pembuka dalam konser Metallica di Jakarta.[8] Di tahun yang sama, Seringai kembali merilis maxi singel, yang berjudul Tragedi/Sang Lelaki dirilis pada tahun 2013 dalam bentuk piringan hitam.[9] Seringai kembali merilis album ketiga, yang berjudul Seperti Api dirlis pada 29 Juli 2018.[10]
Gaya musik
Musik-musik yang dimainkan oleh Seringai sudah begitu dikenal para penggemarnya sebagai musik keras yang identik dengan musik luar arus utama atau underground. Namun, Seringai nyatanya punya fase di mana mereka merasa tidak selalu ingin menjadi band metal.[11]
Dalam menurut pengakuan dari Arian13 dalam sebuah podcast, yang berjudul "High Octane Podcast" Ia mengatakan:. "Dulu kita arah musiknya maunya cobain (kayak) At The Drive-In, post-hardcore."[11] Selain itu, para personel Seringai mengakui perkataan dari Arian sempat terpikirkan untuk mengusung musik selain metal. Seringai disebutkan pernah berpikir untuk membawakan musik bernuansa post-hardcore.[11]
^Yanuar, Elang Riki (15 April 2017). "Mencecar Arian 13". Medcom.id. Diakses tanggal 13 Desember 2021.Lebih dari satu parameter |author= dan |last= yang digunakan (bantuan)