ScreenX adalah sebuah format film panorama yang menayangkan film dengan layar 270° bersisi ganda yang diproyeksikan di dinding teater.[1] Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012, format film ini dibuat oleh CJ 4DPLEX, anak usaha CJ CGV yang juga membuat teknologi teater bergerak 4DX, yang memiliki logo yang mirip. 4DX dan ScreenX juga dikombinasikan dengan nama "4DX Screen".[2] Dikembangkan bersama KAIST, format film ini dianggap sebagai versi "samping" dari IMAX dan kompetitor bagi platform streaming seperti Netflix.[3][4][5][6][7] Selain film, teater ScreenX juga menayangkan iklan yang direkam dengan atau diubah ke format ini.
Hingga tahun 2020, teknologi teater ini telah dipasang di 316 teater di 34 negara.
Aspek teknis
Seperti pada IMAX, untuk menyamai panjang dari seluruh teater tri-layar, film ScreenX diformat pada saat pra-produksi (pengambilan gambar) atau pada saat pasca-produksi (pengubahan format).[1] Sebuah film yang akan menggunakan format ScreenX biasanya direkam dengan tiga kamera sekaligus.[8] Proses pengubahan format dilakukan melalui pemilihan adegan, pengarsipan, pengantaran aset, penyesuaian warna, dan mastering, sebelum film tersebut didistribusikan ke teater.[9]
Mayoritas film yang diproduksi dengan format ScreenX adalah film aksi, terutama dari Korea Selatan dan Asia. Hanya ada beberapa film animasi (serta film keluarga) yang ditayangkan/diproduksi dengan format ini.[8] Teknologi ini juga jarang dipakai oleh film yang diproduksi di Hollywood, karena kompleksitas dari animasi komputer tambahan yang harus dibuat.[10] Lee Jae-seon, yang mengerjakan versi ScreenX dari King Arthur: Legend of the Sword di G-node, menyatakan bahwa, "Tidak mudah untuk membuat film CGI blockbuster Hollywood di Korea, namun sangatlah berarti karena kami dapat membuat film CGI blockbuster Hollywood dengan format ScreenX.”[10] Selain itu, film berformat ScreenX hanya ditayangkan di lokasi tertentu, karena kurangnya mitra pada saat itu.[10]
Pada tanggal 13 Desember 2019, auditorium ScreenX terbesar di dunia resmi dibuka di pusat perbelanjaan Màgic Badalona di Badalona, Spanyol, dengan kapasitas 398 orang.[11]
Performa box office
Sejak tahun 2018, teknologi ScreenX terbukti sukses di box-office dunia, pasca suksesnya rilis panorama dari film Black Panther buatan Marvel Studios.[12] Film tersebut mencatatkan pendapatan lebih dari $40 juta melalui format panorama.[13]
Pada tahun 2019, ScreenX mencatat hasil yang lebih baik, dengan Spider-Man: Far From Home menjadi rilis dengan pendapatan terbesar.[14] Hingga bulan Juni 2019, film tersebut telah mencatatkan pendapatan sebesar $22 juta dari format ScreenX.[14]
4DX Screen
4DX Screen (sebelumnya "4DX with Screen X") adalah kombinasi dari ScreenX dan 4DX, yang memungkinkan penonton untuk melihat film di auditorium multi-layar dengan efek lingkungan dan gerak yang lebih nyata, dengan tambahan layar keempat diproyeksikan di atap dan model kursi 4DX terbaru. 4DX Screen pertama kali diperkenalkan di sebuah teater di Yongsan pada tahun 2017, lalu diperkenalkan secara internasional pada CinemaCon tahun 2018, dan kemudian di CES tahun 2020.[15][16][17] 4DX Screen saat ini[per kapan?] telah hadir di Asia, termasuk Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok. 4DX Screen kemudian membuka teater pertamanya di luar Asia, tepatnya di sebuah teater Les Cinémas Gaumont Pathé di Paris, Prancis.[18][19] 4DX Screen juga akan hadir di Amerika, tepatnya di teater Cinépolis di Mexico City, Meksiko pada bulan Maret 2020.[20][21][22]