Sambau atau rumput belulang (Eleusine indica) adalah sejenis tumbuhan untuk pakan ternak.[1] Tumbuhan ini termasuk ke dalam suku Poaceae yaitu suku rumput-rumputan. Rumput ini memiliki sebutan lain disetiap daerah. Carulang atau jampang adalah sebutan rumput ini di daerah Sunda, dan lulangan untuk Jawa.
Gambaran
Sambau hidup terestrial, berumbai, tegak, herba, dan terdapat akar pada nodus.[2] Batang tumbuhan ini datar dan tidak berbulu.[2] Akar rumput belulang termasuk ke dalam akar serabut.[2] Daun tumbuhan ini berwarna hijau dengan panjang lebih dari 2 cm.[2] Bunga biseksual, tersusun menjadi satu pada bagian terminal atau biasa disebut malai, berwarna hijau dengan kelopak yang tidak terlihat.[2]
Habitat
Sambau hidup dengan baik pada daerah yang hangat serta basah.[2] Sambau tumbuh baik pada daerah terbuka.[2] Tanaman ini banyak ditemukan di area persawahan, kebun, pinggir jalan serta pada jalan setapak.[2]
Perkembangbiakan
Sambau berkembangbiak secara alami menggunakan biji.[2]
Penanganan sebagai gulma
Tanaman ini diangggap sebagai gulma karena memang sulit untuk ditangani.[2] Rumput ini dikenal sebagai gulma yang sulit diatasi, untuk menangani gulma ini dapat digunakan menggunakan dua cara.[2] Kedua cara tersebut adalah menggunakan pembasmi kimia dan alami.[2] Sambau kebal terhadap glifosat dan paraquat, tetapi glufosinat efektif membasmi rumput ini.