Saat
Saat adalah sebuah film pendek tanpa dialog.[1] Tanpa dialog yang dimaksud adalah tidak adanya dialog secara lisan maupun tulisan yang menjadi bunyi dan didengar oleh penonton. Film ini dibuat selama masa pandemi Covid-19, pada tahun 2021 dengan konsep Cinéma pur,[2] dimana kekuatan pengadeganan, aksi karakter, gestur, semiotik gambar dan tutur visual menjadi kekuatannya. Pembuat filmFilm ini dibuat oleh Kinokkonik Film dan Rolling Pictures secara independen. Diproduseri oleh Ibrahim Lathini Kadir dan disutradarai oleh Ungke Kaumbur, seorang sutradara yang aktif dalam pembuatan film televisi dan sinema elektronik. Skenario ditulis oleh Frans Agam Hasibuan. Film Saat memiliki gaya visual yang menarik menurut beberapa kritikus film. Penata Fotografi oleh Turpin Sihombing. Musiknya sendiri dibuat oleh Badrus Zeman dan penata suara oleh Bismark Situmeang. Sementara untuk proses persuntingan ditangani oleh Andi Rishadi. Emmaniar Wijayanti selaku penata kostum dan rias, sementara Daniel De'Bull, seniman dari Jawa Barat menjadi penata artistiknya. SinopsisSeorang ibu yang mobilnya mogok di tengah hutan panik setelah seseorang menghampirinya dengan membawa sebilah golok di pinggang. Ternyata orang tersebut justru membantu membetulkan mobil yang mogok tersebut. Ketika si ibu ingin memberikan imbalan, orang tersebut sudah pergi di kegelapan malam yang hujan. Sebagai rasa terima kasih, akhirnya si ibu tadi mencoba untuk menolong sesama. Dia kemudian melihat seorang perempuan muda yang tengah hamil tua ketika dia beristirahat disebuah kedai kopi. Si ibu menawarkan diri untuk mengantar sang perempuan hamil karena kondisi di jalan sedang hujan. Namun siapa sangka, perempuan tersebut ternyata adalah keluarga dari orang yang menolong si ibu tadi dalam hutan yang gelap dan hujan. Tapi, kejadian lain yang tak terduga menimpa lelaki penolong dan istri yang dibantu oleh ibu yang mobilnya mogok tadi. Pemutaran perdanaFilm Saat diputar perdana pada 27 Agustus 2022, di Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Para Filmmaker dibantu oleh Komunitas Seni Budaya Swara Renjana dalam penyelenggaraan pemutaran perdana tersebut.[3] Film Saat didiskusikan sebagai sebuah film yang bercerita tentang waktu dan perbuatan baik tidak selalu berakhir dengan bahagia, namun dapat juga berupa kesedihan.[4] Para pembuat film menuturkan bahwa film ini dibuat dalam rangka aktualisasi diri disaat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, dan berupaya menyajikan kepada penonton sebuah film tanpa dialog, namun mudah dimengerti.[5] Referensi |