Berkat pengalamannya itu, Saadiah Uluputty pernah menerima penghargaan Anugerah Pendidikan Indonesia (API) yang berlangsung di Jakarta Convensional Center (JCC) Jakarta pada 28 September 2018. Penghargaan API ini diserahkan oleh Ketua Umum PP Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan disaksikan oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan dan Menteri Agama yang di buka langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dilanjutkan dengan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional IGI 2018. IGI memilih Saadiah Uluputty sebagai calon penerima API, berdasarkan masukan masyarakat dan diskusi panjang dengan berbagai kriteria, diantaranya adalah sebagai tokoh sentral yang mampu mempengaruhi kebijakan politik pendidikan di Maluku.
Selain itu, Sa’adiah juga diketahui aktif dalam mengawal berbagai program penguatan literasi kepada komunitas pendidikan daerah khusus, dan juga dukungan moril terhadap geliat organisasi profesi IGI Maluku yang selama ini bergerak di 11 kabupaten kota di Maluku.[1]
Pendidikan
Saadiah mengenyam pendidikan di SD Negeri 2 Negeri Lima (1980–1986), SMP Negeri Ureng (1986–1989), dan SMA Negeri Hila, Kaitetu (1989–1992). Pada 1992, ia mengambil Jurusan Teknik Kelautan di Universitas Pattimura (Unpatti) dan lulus meraih gelar Sarjana Teknik pada 2000.[2] Semasa berkuliah, ia aktif berorganisasi. Ia menjabat Ketua Keputrian Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Unpatti pada 1997 dan Ketua Kajian Aksi Strategis (Kastrat) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Maluku pada 1998.[3]
Karier
Saadiah mendirikan perusahaan dan menjadi Direktur CV Puteri Liki-Liki Maluku antara 2002 hingga 2009. Pada 2004, ia menjabat Bendahara Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Maluku Tengah. Pada pemilihan umum 2009, ia terpilih dan menjabat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku. Ia menjabat Sekretaris Fraksi PKS DPRD Provinsi Maluku sejak 2009 hingga 2014 dan Ketua Bidang Perempuan DPW PKS Maluku pada 2010 hingga 2015.[3]
Pada pemilihan umum 2014, ia kembali terpilih dan menjabat Anggota DPRD Provinsi Maluku hingga 2019. Ia menjabat Ketua Komisi D DPRD Provinsi Maluku sejak 2014 hingga 2019. Ia juga pernah menjadi Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Provinsi Maluku dan Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Maluku.[4] Ia juga menjabat Sekretaris Dewan Syariah Wilayah DPW PKS Maluku pada 2015.[3]
Saadiah juga bergabung menjadi Dewan Pakar Hena Hetu Maluku dan Pembina Hetu Upu Ana Maluku pada 2016. Ia menjadi Ketua Kebijakan Publik KAMMI Maluku sejak 2020.[3]
Kehidupan pribadi
Saadiah menikah dengan Abdullah Wahid dan memiliki enam orang anak bernama Annisa Inayatullah, Muhammad Nashiruddin, Yahya Rabbani, Nabila Khairunnisa, Aqila Marzani, dan Muhammad Imanulhaq.[4]