Bapak Drs. Soekarso adalah camat Padalarang pada tahun 1967 yang menggagas berdirinya SMA di Padalarang. Langkah pertama yang ditempuhnya adalah merundingkan dengan Bapak Iin Suryadi dan Bapak Mohamad Zen, selanjutnya dibentuklah BKPMD (badan koordinasi pembangunan masyarakat desa) tingkat kecamatan dengan pengurusnya adalah:
ketua: Teknara Jayaputera
Sekretaris: Iin Suryadi
Bendahara: Uca Kartasasmita
Anggota: Gunawan, Mohamad Zen, Mardiwiyoto
Masih Pada tahun 1967 pak Iin Suryadi mencoba mengusulkan ke Kakanwil Dikbud propinsi jawa Barat agar sekolah yang sudah berjalan dijadikan sekolah negeri. Usaha tersebut nyaris gagal karena pada saat itu ada ketentuan tidak boleh membuka sekolah umum, artinya sekolah yang ada itupun tidak boleh menerima siswa lagi. Pak Iin Suryadi terus berupaya memperjuangkannya, sehingga diperoleh suatu kebijakan bahwa:
1. Boleh menerima siswa hanya dua kelas saja
2. Secepatnya harus memiliki bangunan untuk belajar
3. Tahun berikutnya harus bisa mendirikan sekolah kejuruan dengan kebijakan tersebut maka pada tahun 1967 SMA statusnya menjadi kelas jauh SMAN 1 Cimahi berdasarkan keputusan mendikbud No.132/A.10/1967 tanggal 12 September 1967. Selanjutnya tanggal tersebut disepakati bahwa oleh dewan Guru serta dewan sekolah menjadi tanggal berdirinya SMAN Padalarang.
Pada tahun 1969, status SMA kelas jauh berubah menjadi SMA Filial SMAN 1 Cimahi (kepseknya bapak Empi Hanafiah.BA). Bapak Iin Suryadi diberi kepercayaan mengelola SMAN Padalarang dengan surat keputusan dari ID SMA (Inspektur Daerah Sekolah Menengah Atas). Dia saat itu adalah Pegawai Negeri Sipil, sedangkan Bapak Ibrahim (saat ini sebagai Kades Kertajaya) adalah orang pertama kali menjadi kepala urusan TU di SMAN Padalarang. Bersamaan dengan itu pula terbentuklah kepengurusan BP3 yang sebelumnya pernah ada juga yaitu POMG/Persatuan Orang tua murid dan Guru, ketuanya adalah Bapak Suwendi.
Pada tahun 1983, Pak Iin diutus untuk hadir dalam rapat di Purwakarta dalam rangka pembukaan dan penunggalan serta penegrian SMA.
Pada tahun itulah keluar SK Mendikbud RI No. 0473/0/1983 tanggal 9 November 1983 yang menetapkan 16 sekolah yang dibuka dan penunggalan SMA Filial SMAN 1 Cimahi menjadi SMAN Padalarang.
Sebelum peristiwa penunggalan tersebut, Pak Iin pernah dipanggil oleh Kakanwil Dikbud Jabar dalam rangka pemberian bantuan relokasi. sebagai tindak lanjutnya Pak Iin menyerahkan pengurusan selanjutnya kepada pemerintah setempat untuk pengadaan tanah. Usaha tersebut membuahkan hasil yaitu tanah untuk membangun lokal diperoleh dari masyarakat Babakan Loa dengan cara dibeli. dengan demikian pembangunan lokal dimulailah dengan IMB No.96I/PU.071/DPU/KB/86 tanggal 6 Januari 1986.
Dengan adanya relokasi tersebut maka tempat belajar menjadi dua lokasi yaitu di JL. Orion no.447 Padalarang dan JL.Babakan Loa Permai. Adapun pusat kegiatan inti administrasi sekolah berada di lokasi Perum Baloper.
Pada tahun 1997 terjadi perubahan Nomor Klatur SMAN 1 Padalarang menjadi SMU Negeri 1 Padalarang berdasarkan SK Mendikbud tanggal 7 Maret 1997 No.035/0/1997.
Pada Tahun 2010 akhirnya seluruh kegiatan belajar mengajar SMAN 1 Padalarang dipindahkan ke Lokasi di Jalan Perum Babakan Loa Permai (Baloper) Padalarang, yang merupakan lokasi utama SMAN 1 Padalarang.
Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMAN 1 Padalarang
Drs. Iin Suryadi (1969 - 1985)
Drs. H Tatang Bachrum sbg pejabat sementara (1985)
Drs. H Syarifudin MAI (1986 - 1989)
Duyeh Effendi.BA (1990 - 1993)
H. Moch. Wasid. SH sbg pejabat sementara (1993)
Drs. Mochamad Yunus Idrus (1993 - 1995)
Drs. H. Sutarya (1995 - 1998)
Toto Suherna, BA (1998 - 2002)
Drs. Engkun Kurnia (2002 - 2005)
Drs. H.E. Shohib Al Kosim,M.M.Pd (2005 - 2008)
Drs. Dadin Sasmita,M.Ed (2008 - 2011)
Drs. H. Rahmat Hidayat,M.Si (2011 - 2014)
Drs. Ade Suratman, M.Pd. (2014 - 2017)
Engkus Kusnadi, M.Pd (2017 - 2019)
Asep Yayat Ruhiyat Supriatna, S.Pd. (2019 - 2022)
Agus Saeful Muhram, S.Pd. (Plt KS 1 September 2022- 20 Januari 2023)
Lina, S.Pd., M.T. (20 Januari 2023- Sekarang)
Fasilitas
Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 1 Padalarang untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain: