Back-to-back adalah bentuk rumah bertingkat di Inggris, dibangun dari akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-20. Ribuan tempat tinggal ini dibangun selama revolusi Industri untuk populasi kota dengan pabrik yang berkembang pesat. Back-to-backs berbagi dinding tiga dari empat sisi bangunan, dengan dinding depan memiliki satu-satunya pintu dan jendela.[1][2][3][4][5][6][7]
Muncul pertama kali pada 1787 di Leeds di Union Street dan Ebenezer street. Konfigurasi bangunan ini tidak memungkinkan ventilasi atau sanitasi yang memadai. Back-to-backs memperoleh reputasi yang tidak baik untuk tingkat kesehatan dan kebersihan. Pada tahun 1866, berdasarkan salah satu rekomendasi Dr Baker, back-to-back hanya dapat dibangun dalam delapan blok dilengkapi dengan pekarangan toilet di antaranya.[13][14]
Sejarah
Pada 1893, peraturan lokal mengharuskan perbaikan pada fasilitas sanitasi. Rumah back-to-back dibangun dalam berbagai ukuran dan desain. Tipe terkecil adalah rumah dengan tiga kamar yang memiliki dapur di lantai dasar, dan kamar tidur di setiap lantai pertama dan loteng, ditambah ruang bawah tanah. Tipe yang paling umum adalah rumah dengan empat kamar yang memiliki dapur dan ruang makan di lantai dasar, dua kamar tidur di lantai pertama, dan kamar tidur ketiga di loteng. Ruang bawah tanah itu berisi ruangan untuk menyimpan batu bara dan dapur dengan tipe terbaru. Ada juga tipe yang lebih 'superior' yang memiliki toilet di luar, biasanya fasilitas ini digunakan untuk dua rumah meskipun terkadang mereka masing-masing memiliki satu. Perbaikan tata ruang dan fasilitas di rumah itu memberikan perbaikan untuk ventilasi dan penyediaan sanitasi yang memadai. Dua hal yang rumah dengan tipe back-to-back telah mendapatkan kritik sebelumnya.[8]
Pembangunan dengan tipe ini akhirnya dilarang pada tahun 1909.[8]The Corporation of Leeds berjuang untuk melawan peraturan ini dengan alasan bahwa kualitias rumah back-to-back telah meningkat pesat. Mereka juga menyatakan bahwa kritik untuk rumah back-to-backs yang ada di awal sudah tidak relevan. The Leeds Master Builders Association berpendapat bahwa perubahan ini juga akan mengakibatkan harga sewa yang sangat tinggi melebihi kemampuan orang-orang kelas pekerja. Walaupun pembangunan dengan tipe ini sudah dilarang tetapi apabila mereka telah memiliki ijin sebelum Mei 1909 maka mereka dapat melanjutkan pembangunan. Pembangunan pada umumnya cukup lambat ditambah dengan waktu tunggu selama enam tahun dalam pembangunan setelah perang dunia pertama. Oleh karena itu pembangunan rumah back-to-back terakhir tidak selesai sampai 1937. Pembangunan terakhir ini memiliki perbaikan lebih lanjut termasuk toilet yang berada di dalam rumah.[15]
Pelestarian
Setelah Perang Dunia Pertama, banyak kota menghancurkan rumah back-to-back sebagai bagian dari program pembangunan kembali pasca-perang. Proses ini berlanjut hingga tahun 1970-an. Sebagaian besar dari rumah back-to-back sudah tidak tersisa kecuali untuk Leeds dan Bradford. Ke dua kota ini masih memiliki rumah dengan tipe tersebut sampai hari ini. Di Birmingham, rumah back-to-back terakhir yang terletak di 50-54 Inge Street dan 55-63 Hurst Street diselamatkan dari pembongkaran dan dijadikan museum. Museum ini adalah kerja sama antara National Trust dan Birmingham Conservation Trust.[4][16][17][18][19][20][21][22]
Black Country Living Museum Trust juga masih berdiri di Black Country.[23][24][25] Museum ini adalah musem terbuka yang menceritakan kisah lahan industri pertama di Inggris. Anda bisa menjelajahi lebih dari empat puluh toko, rumah, dan kawasan industri yang direkonstruksi dengan cermat untuk mewakili kisah Black Country. Kita bisa melihat bagaimana tenaga uap, kecerdikan manusia dan dunia yang saling terhubung mengubah kawasan ini menjadi salah satu pusat manufaktur pembangkit tenaga listrik.[26]
^Libraries, Leeds (2017-05-22). "Back-to-Back Houses and their Communities". The Secret Library | Leeds Libraries Heritage Blog (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-10.