Rukun Raharja
PT Rukun Raharja Tbk adalah sebuah perusahaan gas alam yang berkantor pusat di Jakarta.[2][3] SejarahPerusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1993 sebagai sebuah pengembang perumahan. Pada tahun 2003, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Surabaya. Pada tahun 2004, perusahaan ini berekspansi ke sektor logistik dan pengelolaan pelabuhan di Sulawesi Utara dengan mengakuisisi PT Cahaya Saguna Niketana. Pada tahun 2010, perusahaan ini mengakuisisi PT Panji Raya Alamindo, PT Triguna Internusa Pratama, dan PT Energasindo Heksa Karya. Akuisisi tersebut pun membuat perusahaan ini beralih ke sektor energi, dengan bisnis di bidang perdagangan gas, transportasi gas, serta pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur gas. Pada tahun 2011, melalui PT Triguna Internusa Pratama, perusahaan ini mengakuisisi PT Trimitra Cipta Mandiri. Pada tahun 2015, Itochu asal Jepang membeli 33% saham PT Triguna Internusa Pratama. Pada tahun 2017, TG&D Singapore Investment Holdings Pte Ltd membeli 33% saham PT Panji Raya Alamindo. Pada tahun 2018, perusahaan ini mengakuisisi 100% saham PT Raharja Energi Cepu. Pada tahun 2019, perusahaan ini membeli kembali 33% saham PT Triguna Internusa Pratama yang sebelumnya dipegang oleh Itochu dengan harga USD 9,5 juta, sehingga perusahaan ini memegang 100% saham PT Triguna Internusa Pratama. Perusahaan ini juga membeli kembali 34% saham PT PDPDE Gas yang sebelumnya dipegang oleh DKLN dan Palsin dengan harga USD 3,4 juta, sehingga perusahaan ini memegang 85% saham PT PDPDE Gas. Pada tahun 2020, melalui PT Triguna Internusa Pratama, perusahaan ini mengakuisisi 100% saham PT Bravo Delta Persada yang bergerak di bidang sistem penyediaan air minum (SPAM), serta mengakuisisi 85% saham PT Heksa Energi Mitraniaga. Perusahaan ini juga mengakuisisi 100% saham PT Petrotech Penta Nusa. Pada tahun 2021, melalui PT Energasindo Heksa Karya, perusahaan ini mengakuisisi 100% saham PT Majuko Utama Indonesia yang memiliki jaringan pipa di Banten, serta mengakuisisi 80% saham PT Artha Prima Energy yang bergerak di bisnis CNG di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Melalui PT Petrotech Penta Nusa, perusahaan ini juga mengakuisisi 65% saham PT Artificial Teknologi Persada yang menyediakan jasa di bidang minyak dan gas. Pada tahun 2022, PT Petrotech Penta Nusa meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Artificial Teknologi Persada menjadi 85%.[2][3] Pada tanggal 27 Januari 2022, bersama Pertamina Gas, perusahaan ini mulai menguji coba penyaluran minyak perdana dari Duri Crude CGS10 ke Stasiun Meter Dumai dengan menggunakan pipa yang baru mereka bangun.[4] Referensi
|