Rudy Hartono Kurniawan lahir dengan nama Nio Hap Liang (Hanzi Tradisional : 梁海量, Hanzi Sederhana : 梁海量, Pinyin : Liáng Hǎiliàng; lahir 18 Agustus 1949) adalah seorang mantan pemain bulu tangkis Indonesia. Ia pernah memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 1980 dan Kejuaraan All England selama 8 kali pada tahun 1960-an dan 1970-an.
Dia adalah salah satu pemain paling terkenal dalam sejarah olahraga ini dan dianggap sebagai salah satu pemain bulu tangkis terhebat sepanjang masa.[2][3]
Sejarah
Masa kecil
Rudy Hartono adalah anak ketiga keempat dari 9 bersaudara yang lahir dari pasangan Zulkarnain Kurniawan. Orang tua Rudy tinggal di Jalan Kaliasin 49 (sekarang Jalan Basuki Rahmat), Surabaya, Jawa Timur dan bekerja sebagai penjahit pakaian pria. Selain itu orang tua Rudy juga mempunyai usaha pemrosesan susu sapi di Wonokromo, Jawa Timur.
Seperti anak-anak seumuran lainnya, Rudy kecil juga tertarik dengan berbagai macam olahraga sejak SD, terutama atletik dan renang. Pada masa SMP dia juga berkecimpung di olahraga bola voli dan pada masa SMA dia juga adalah pemain sepak bola yang handal. Tapi dari semua olahraga yang dia ikuti, keinginan terbesarnya akhirnya hanya jatuh pada permainan bulu tangkis. Pada usia 9 tahun, Rudy kecil sudah menunjukkan bakatnya di bulu tangkis. Tetapi ayahnya baru menyadarinya ketika Rudi sudah berumur 11 tahun. Sebelum itu Rudy hanya berlatih di jalan raya aspal di depan kantor PLN di Surabaya, yang sebelumnya dikenal dengan Jalan Gemblongan—ditulis oleh Rudy Hartono dalam bukunya Rajawali dengan Jurus Padi (1986). Rudy berlatih hanya pada hari Minggu, dari pagi hari hingga pukul 10 malam. Setelah merasa cukup, Rudy memutuskan utuk mengikuti kompetisi-kompetisi kecil yang ada di sekitar Surabaya yang pada masa itu biasanya hanya diterangi oleh sinar lampu petromax.
Setelah ayahnya menyadari bakat anaknya, maka Rudy kecil mulai dilatih secara sistematik pada Asosiasi Bulu Tangkis Oke dengan pola latihan yang telah ditentukan oleh ayahnya. Sekedar informasi, ayah Rudy juga pernah menjadi pemain bulu tangkis pada masa mudanya. Zulkarnain pernah bermain di kompetisi kelas utama di Surabaya. Zulkarnain pertama kalinya bermain untuk Asosiasi Bulu Tangkis Oke yang dia dirikan sendiri pada tahun 1951. Di asosiasi ini ayah Rudy juga melatih para pemain muda. Program kepelatihannya ditekankan pada empat hal utama yaitu: kecepatan, pengaturan napas yang baik, konsistensi permainan dan sifat agresif dalam menjemput target. Tidak mengherankan banyak program kepelatihannya lebih menekankan pada sisi atletik, seperti lari jarak panjang dan pendek dan juga latihan melompat (high jump).
Ketika Rudy mulai berlatih di Asosiasi yang dimiliki ayah pada saat itulah Rudy merasakan latihan profesional yang sesungguhnya. Pada saat itu asosiasi tempat ayah Rudy melatih hanya mempunyai ruangan latihan di gudang gerbong kereta api di PJKA Karangmenjangan. Dengan kondisi seperti itu Rudy tetap berlatih dengan bersemangat bahkan dia merasa bahwa tempat latihan ayahnya jauh lebih baik dari tempat latihan sebelumnya karena ruangan gedung telah memakai cahaya lampu listrik sehingga dia bisa tetap berlatih dengan maksimal sampai malam hari. Selain itu lapangan yang disediakan juga lebih baik dibanding sebelumnya dan juga ada kantin yang berada di samping gedung latihan.
Awal karier
Setelah beberapa lama bergabung dengan grup ayahnya, akhirnya Rudy memutuskan untuk pindah ke grup bulu tangkis yang lebih besar yaitu Grup Rajawali, grup yang telah melahirkan banyak pemain bulu tangkis dunia. Pada awal dia bergabung dengan grup ini, Rudy merasa sudah menemukan grup terbaik untuk mengembangkan bakat bulu tangkisnya. Akan tetapi setelah berdiskusi dengan ayahnya, Rudy mengakui bahwa jika dia ingin kariernya di bulu tangkis meningkat maka dia harus pindah ke tempat latihan yang lebih baik, oleh sebab itu Rudy memutuskan untuk pindah pada Pusat Pelatihan Piala Thomas pada akhir tahun 1965. Tak lama setelah itu, penampilan Rudy semakin membaik. Bahkan dia turut ambil bagian dalam memenangkan Piala Thomas untuk Indonesia pada tahun 1967. Pada umur 18 tahun, untuk pertama kalinya Rudy memenangkan titel Juara All England dengan mengalahkan Tan Aik Huang dari Malaysia dengan hasil akhir 15-12 dan 15-9. Setelah itu dia terus memenangkan titel ini sampai dengan tahun 1974.
Prestasi
Olimpiade (demonstrasi)
Tunggal Putra
Kejuaraan Dunia
Tunggal Putra
Pesta Olahraga Asia
Ganda Putra
Ganda Campuran
Kejuaraan Terbuka Internasional
Tunggal Putra
Tahun
|
Turnamen
|
Lawan
|
Skor
|
Hasil
|
Ref
|
1968
|
All England
|
Tan Aik Huang
|
15–12, 15–9
|
1 Juara
|
[8]
|
1968
|
Pesta Singapura
|
Darmadi
|
9–15, 15–7, 10–15
|
2 Juara kedua
|
[9]
|
1968
|
India Utara
|
Muljadi
|
15–2, 15–10
|
1 Juara
|
[10]
|
1968
|
India Barat
|
Darmadi
|
17–14, 18–14
|
1 Juara
|
[11]
|
1969
|
All England
|
Darmadi
|
15–1, 15–3
|
1 Juara
|
[12]
|
1969
|
AS Terbuka
|
Muljadi
|
15–9, 15–12
|
1 Juara
|
[13]
|
1969
|
Kanada Terbuka
|
Sture Johnsson
|
15–11, 15–1
|
1 Juara
|
[14]
|
1969
|
Singapura Terbuka
|
Muljadi
|
15–7, 15–4
|
1 Juara
|
[15]
|
1970
|
All England
|
Svend Pri
|
15–7, 15–1
|
1 Juara
|
[16]
|
1971
|
India Barat
|
Muljadi
|
15–11, 15–12
|
1 Juara
|
[17]
|
1971
|
Denmark Terbuka
|
Ippei Kojima
|
14–18, 15–14, 15–11
|
1 Juara
|
[18]
|
1971
|
All England
|
Muljadi
|
15–1, 15–5
|
1 Juara
|
[19]
|
1971
|
Kanada Terbuka
|
Ippei Kojima
|
15–7, 15–2
|
1 Juara
|
[20]
|
1971
|
AS Terbuka
|
Muljadi
|
8–15, 9–15
|
2 Juara kedua
|
[21]
|
1972
|
All England
|
Svend Pri
|
15–9, 15–4
|
1 Juara
|
[22]
|
1972
|
Jakarta Terbuka
|
Iie Sumirat
|
15–4, 15–5
|
1 Juara
|
[23]
|
1973
|
All England
|
Christian Hadinata
|
15–4, 15–2
|
1 Juara
|
[24]
|
1973
|
Denmark Terbuka
|
Flemming Delfs
|
17–14, 15–12
|
1 Juara
|
[25]
|
1974
|
All England
|
Punch Gunalan
|
8–15, 15–9, 15–10
|
1 Juara
|
[26]
|
1975
|
All England
|
Svend Pri
|
11–15, 14–17
|
2 Juara kedua
|
[27]
|
1975
|
Denmark Terbuka
|
Svend Pri
|
12–15, 15–0, 15–7
|
1 Juara
|
[28]
|
1976
|
All England
|
Liem Swie King
|
15–7, 15–7
|
1 Juara
|
[29]
|
1978
|
All England
|
Liem Swie King
|
10–15, 3–15
|
2 Juara kedua
|
[30]
|
1980
|
Inggris Masters
|
Liem Swie King
|
11–15, 3–15
|
2 Juara kedua
|
[31]
|
1980
|
Swedia Terbuka
|
Prakash Padukone
|
15–9, 12–15, 1–15
|
2 Juara kedua
|
[32]
|
1981
|
Jepang Terbuka
|
Lius Pongoh
|
15–9, 15–8
|
1 Juara
|
[33]
|
Ganda Putra
Ganda Campuran
Kejuaraan Invitasi
Tunggal Putra
Tahun
|
Turnamen
|
Lawan
|
Skor
|
Hasil
|
Ref
|
1972
|
Kejuaraan Dunia Invitasi
|
Svend Pri
|
15–5, 15–2
|
Emas
|
[36]
|
Penghargaan
- Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama
- 1969 dan 1974 – Atlet terbaik SIWO/PWI
- 1985 – Penghargaan Layanan Terhormat IBF[37]
- 1986 – Piala IBF Herbert Scheele
- 1987 – Diploma Kehormatan dari International Committee For Fair Play (CIFP)[38]
- 1988 – Penghargaan Fair Play dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO)[39]
- 1997 – Badminton Hall of Fame[40]
- 2006 – Asian Heroes, TIME Magazine[1]
Kegiatan di luar bulu tangkis
Referensi
- ^ a b c "60 Years of Asian Heroes: Rudy Hartono". TIME Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-01-12. Diakses tanggal 2008-03-26.
- ^ "I'd still rule badminton today if I were in my prime, says Hartono". The New Paper. 30 September 2015. Diakses tanggal 16 Mei 2022.
- ^ "Rudy Hartono". Badminton World Federation. Diakses tanggal 16 Mei 2022.
- ^ Zenitha, Cita Najma (30 April 2023). "Kisah Miris Olimpiade 1972 saat Dua Emas Bulu Tangkis Indonesia Tidak Dianggap Masuk dalam Catatan Sejarah". Okezone. Diakses tanggal 24 Januari 2024.
- ^ "Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Dari Masa Ke Masa". Kompasiana. 22 Juli 2015. Diakses tanggal 24 Januari 2024.
- ^ "Hartono tells of his aim in AH-England". The Straits Times. 27 Desember 1970. hlm. 19. Diakses tanggal 25 Januari 2024.
- ^ "Hartono tells of his aim in AH-England". The Straits Times. 27 Desember 1970. hlm. 19. Diakses tanggal 25 Januari 2024.
- ^ Saleh, Nurdin (14 Maret 2023). "Jejak Emas Rudy Hartono di Turnamen Bulu Tangkis All England: 10 Kali Final, 8 Kali Juara". Tempo. Diakses tanggal 24 Januari 2024.
- ^ "Pesta Champ". Eastern Sun. 6 Mei 1968. hlm. 15. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ a b "Hartono johan India Utara pula (in Malay)". Berita Harian. 17 November 1968. hlm. 12. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ a b "Hartono captures Indian title". Eastern Sun. 8 November 1968. hlm. 15. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Hartono Retains Title". Eastern Sun. 23 Maret 1969. hlm. 1. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Boon Bee and Gunalan win US title, Singles Crown To Hartono". The Straits Times. 7 April 1969. hlm. 20. Diakses tanggal 17 Juni 2022.
- ^ "Canadian Title To Hartono". Eastern Sun. 1 April 1969. hlm. 12. Diakses tanggal 17 Juni 2022.
- ^ "Hartono's title in 32 minutes". The Straits Times. 3 November 1969. hlm. 20. Diakses tanggal 25 Januari 2024.
- ^ "Hartono Retains Title". Eastern Sun. 23 Maret 1970. hlm. 11. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ a b c "A Hat-Trick By Hartono". Eastern Sun. 2 March 1971. hlm. 21. Diakses tanggal 17 June 2022.
- ^ "Mengenal Orang Indonesia Pertama yang Juara Denmark Open, French Open dan Hylo Open". Indosport. 13 Oktober 2022. Diakses tanggal 24 Januari 2024.
- ^ a b "Doubles to Boon Bee and Gunalan". The Straits Times. 28 Maret 1971. hlm. 28. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Hartono again!". New Nation. 5 April 1971. hlm. 14. Diakses tanggal 17 Juni 2022.
- ^ "World Champ Beaten". Singapore Herald. 16 April 1971. hlm. 24. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Rudy thrashes Pri to equal record". The Straits Times. 26 Maret 1972. hlm. 30. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Indons Sweep Jakarta Titles". The Straits Times. 28 Mei 1972. hlm. 30. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Rudy is a hero". New Nation. 26 Maret 1973. hlm. 14. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Mengenal Orang Indonesia Pertama yang Juara Denmark Open, French Open dan Hylo Open". Indosport. 13 Oktober 2022. Diakses tanggal 24 Januari 2024.
- ^ Saleh, Nurdin (14 Maret 2023). "Jejak Emas Rudy Hartono di Turnamen Bulu Tangkis All England: 10 Kali Final, 8 Kali Juara". Tempo. Diakses tanggal 24 Januari 2024.
- ^ Saleh, Nurdin (14 Maret 2023). "Jejak Emas Rudy Hartono di Turnamen Bulu Tangkis All England: 10 Kali Final, 8 Kali Juara". Tempo. Diakses tanggal 24 Januari 2024.
- ^ "Mengenal Orang Indonesia Pertama yang Juara Denmark Open, French Open dan Hylo Open". Indosport. 13 Oktober 2022. Diakses tanggal 24 Januari 2024.
- ^ Saleh, Nurdin (14 Maret 2023). "Jejak Emas Rudy Hartono di Turnamen Bulu Tangkis All England: 10 Kali Final, 8 Kali Juara". Tempo. Diakses tanggal 24 Januari 2024.
- ^ Saleh, Nurdin (14 Maret 2023). "Jejak Emas Rudy Hartono di Turnamen Bulu Tangkis All England: 10 Kali Final, 8 Kali Juara". Tempo. Diakses tanggal 24 Januari 2024.
- ^ "Hartono's problem". The Straits Times. 29 September 1980. hlm. 28. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Padukone defeats Hartono in final". The Straits Times. 15 Maret 1980. hlm. 30. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Hartono wins Open, ... now for All-England". The Straits Times. 26 Januari 1981. hlm. 32. Diakses tanggal 17 Juni 2022.
- ^ "Hartono's title in 32 minutes". The Straits Times. 3 November 1969. hlm. 20. Diakses tanggal 25 Januari 2024.
- ^ "Kejayaan Gunalan dan Boon Bee di-alu2kan (in Malay)". Berita Harian. 21 March 1971. hlm. 14. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Hartono is World champ". New Nation. 16 November 1972. hlm. 15. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Rudy Hartono". Tokoh Indonesia. 2 Juni 2005. Diakses tanggal 20 Juni 2022.
- ^ "World Fair Play Award Winners". Fairplayinternational.org. Diakses tanggal 19 Juni 2022.
- ^ "Fair play award for Rudy". The Straits Times. 16 Desember 1988. hlm. 45. Diakses tanggal 19 Juni 2022.
- ^ "Beyond The 70th Independence Anniversary: Badminton - Awaiting the return of a glorious era". The Jakarta Post. 11 Agustus 2015. Diakses tanggal 19 Juni 2022.
- ^ Purwoko, Agus (30 Januari 2023). "Rudy Hartono Pemain Bulu Tangkis, Namanya Tercatat di Guinnes Book of Record, Belum ada yang Menggeser". Probolinggo Jatim Network. Diakses tanggal 27 Oktober 2024.
Pranala luar
|