Roberto de NobiliRoberto de Nobili (lahir di Montepulciano, Tuscany, Italia, September 1577 – meninggal di Mylapore, Madras (kini Madras), Italia, 16 Januari 1656 pada umur 78 tahun) adalah misionaris katolik yang pernah bekerja di India.[1] Ia berasal dari kalangan bangsawan Italia dan lahir di Montepulciano, Tuscany pada September 1577.[1] Pada umur 20 tahun ia masuk Ordo Yesuit.[1] Ia kemudian diutus sebagai misionaris ke India dan tiba di Goa pada tanggal 2 Mei 1605.[1] Dalam pekerjaannya di India, Nobili berfokus untuk memberitakan Injil kepada kasta Brahmana.[1] Ini dikarenakan ia melihat kenyataan bahwa kebanyakan orang yang menjadi Kristen di India berasal dari kasta rendah, sedangkan orang-orang dari kasta Brahmana enggan masuk Kristen karena tidak mau bercampur dengan orang-orang dari kasta rendah.[2] Untuk itu, ia menerapakan metode yang juga dipakai oleh Matteo Ricci di Tiongkok, yakni inkulturasi.[1] Kemudian de Nobili memulai inkulturasi dengan mengenakan jubah kuning, mencukur kepalanya, memakai anting-anting, dan tidak makan daging seperti kebiasaan seorang Brahmana dan tinggal di Madurai, tempat kediaman orang Brahmana.[1][2] Ia juga menghindari pergaulan dengan orang-orang kulit putih lainnya dan orang-orang dari kasta rendah.[2] Ia melayankan Perjamuan Kudus kepada orang-orang kasta rendah dengan menggunakan sumpit.[2] Ia juga belajar bahasa Tamil, bahasa Sanskerta, dan bahasa Telugu untuk dapat berkomunikasi dengan orang India. Karena metode yang digunakannya ini, ia mendapat kritikan dan kecaman dari rekan-rekannya sesama misionaris.[1] Namun setelah kasus de Nobili dibawa ke Paus di Roma, ia tetap diizinkan menggunakan metode ini.[1] Tahun 1645, ia pindah dari Mandurai ke Mylapore, dekat Madras dan tinggal di sana dalam kemiskinan dan keadaan yang menyedihkan.[1] Mendekati akhir hidupnya, ia mengalami kebutaan yang memperburuk keadaanya.[1] Tanggal 16 Januari 1656 ia meninggal di Mylapore.[1] Warisan
Referensi
|