Richard Parry-Jones (15 September 1951 – 16 April 2021)[1] adalah seorang insinyur dan juga vice president dari Ford Motor Company bagian motorsport. Ia sempat menjadi salah satu otak keterlibatan Ford di F1 dari tahun 2002 hingga akhir 2004. Parry-Jones jugalah yang memutuskan Ford untuk mengundurkan diri dari F1 setelah tim Jaguar Racing gagal meraih hasil yang baik di akhir 2004.
Profil
Parry-Jones merupakan alumnus dari Universitas Salford di Manchester, Inggris. Ia lulus dari jurusan mechanical engineering pada tahun 1973. Sebelumnya, pada tahun 1969, Parry-Jones adalah seorang mahasiswa magang di product development group milik Ford.
Pada 1982 ia diangkat menjadi manajer di program Small Car Ford, kemudian pada 1985 ia menjadi executive manager di pusat riset Ford cabang Eropa.
Pada 1986, RPJ menjadi salah satu orang kepercayaan Ford dalam merintis mobil konsep di Amerika Serikat, kemudian pada 1990 ia kembali lagi ke Eropa untuk menjadi penanggungjawab kegiatan pabrik Ford di Cologne, Jerman.
Pada 2001, RPJ diangkat menjadi CEO Ford Eropa, dan juga menjadi professor kehormatan di Universitas Loughborough. Lalu pada 2002, ia memegang penuh kendali atas tim F1 Jaguar Racing bersama dua anak buahnya, Tony Purnell dan David Pitchforth. Namun proyek F1 ini akhirnya dihentikan oleh Ford AS pada November 2004, setelah tim Jaguar gagal meraih prestasi yang bagus. Satu-satunya kemenangan F1 untuk Parry-Jones adalah saat Giancarlo Fisichella memenangi GP Brazil 2003 dengan mobil Jordan yang memakai mesin Ford. Tim Jaguar kemudian dijual kepada Red Bull, dan pada Januari 2005 dinamai ulang menjadi Red Bull Racing
Setelah keluar dari F1, saat ini Parry-Jones memegang kendali untuk tim WRC Ford dan juga beberapa seri balapan untuk Ford. Ia (bersama Ford Motor Company) lantas berjanji akan kembali ke Formula 1 suatu saat nanti, jika semuanya bisa berdampak baik untuk Ford.
Referensi
Pranala luar