Rencana bisnis adalah pernyataan formal atas tujuan berdirinya sebuah bisnis, serta alasan mengapa pendirinya yakin bahwa tujuan tersebut dapat dicapai, serta strategi atau rencana-rencana apa yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana bisnis juga dapat mengandung informasi tentang latar belakang organisasi atau tim yang bertanggung jawab memenuhi tujuan itu. Rencana dan pengembangan bisnis dapat disimulasikan menggunakan komputer untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan matang dalam jangka waktu pendek maupun untuk strategi jangka panjang.[1] Isi dari rencana usaha ialah rincian kegiatan bisnis dan keuangan beserta dengan peluang dan strategi pemasaran. Rencana bisnis juga harus memuat kemampuan manajementenaga kerja. Pembuatan rencana bisnis merupakan bentuk pencegahan atas kebangkrutan bisnis dan mempermudah pengelolaan bisnis. Rencana bisnis memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai kajian dan aspek yang akan dilakukan oleh pelaku bisnis dalam bentuk model bisnis.[2]
Kerangka
Rencana bisnis harus berisi kerangka yang memuat informasi umum tentang produk dan pasar. Informasi tentang produk diawali dari informasi mengenai wujud fisik kuantitatif produk yaitu jenis, spesifikasi dan desain produk. Sedangkan dari segi kualitas, informasi yang diperlukan meliputi manfaat produk, mutu dan selera konsumen. Informasi mengenai proses juga diperlukan, yaitu kebutuhan bahan baku, kebutuhanindustri, teknologi dalam proses pengolahan, distribusi barang dari produsen ke konsumen serta perilaku konsumen. Sedangkan informasi pasar meliputi permintaan pasar, perkiraan volume penjualan, calon konsumen dan segmentasi pasar. Informasi pasar juga mencakup investor, kebijakan moneter, pesaing dan produk pengganti. Selain kedua informasi ini, rencana bisnis juga harus memuat aspek pendukung berupa ketentuan hukum, lembaga, administrasi, tenaga kerja, transportasi, dan komunikasi. Setelah semua informasi diperoleh, informasi diubah menjadi tulisan yang kemudian disusun menjadi rencana bisnis.[3]
Pemanfaatan
Manajemen sumber daya manusia
Rencana bisnis merupakan salah satu prinsip utama yang digunakan dalam melakukan proses perencanaan sumber daya manusia. Setiap unit kerja harus mempunyai kejelasan dalam hal program dan kegiatan bisnis yang akan dikerjakan. Dalam penerapannya, rencana bisnis merupakan bagian dari manajemen strategis.[4]
Studi kelayakan
Rencana bisnis digunakan pada pembuatan studi kelayakan yang mengutamakan perolehan manfaat atau keuntungan. Studi kelayakan ini berkaitan dengan pengambilan keputusan oleh perusahaan untuk menerima atau menolak suatu proyek yang direncanakan akan dilakukan. Manfaat yang dianggap layak ialah rencana bisnis yang menghasilkan manfaat sosial dan ekonomi bagi perusahaan. Sedangkan keuntungan rencana bisnis diutamakan pada perolehan laba. Aspek-aspek kajian dalam rencana bisnis meliputi aspek teknis, pasar, pemasaran, hukum, manajemen, lingkungan, keuangan, dan sosial ekonomi. Studi kelayakan rencana bisnis yang mengarahkan kepada perolehan keuntungan utamanya pada investor swasta. Sedangkan studi kelayakan rencana bisnis yang mengarahkan kepada perolehan manfaat sosial ekonomi umumnya pada badan usaha milik negara. Manfaat yang diperoleh dari rencana bisnis khususnya pada ekonomi makro. Studi kelayakan rencana bisnis minimal tidak memberikan kerugian dalam jangka menengah.[5]
^Taufiqurokhman (2008). Konsep dan Kajian Ilmu Perencanaan(PDF). Jakarta Pusat: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama. hlm. 26.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)