Rania dari Yordania
Rania Al-Abdullah (bahasa Arab: رانيا العبد الله) (dilahirkan dengan nama Rania Al-Yasin lahir 31 Agustus 1970) adalah Permaisuri Yordania sebagai istri dari Raja Abdullah II. Permulaan HidupRania Al-Yasin lahir di Kuwait sebagai bagian dari warga Palestina asal Tulkarm. Rania lahir dari orang tua yang berasal dari Palestina. Ia bersekolah di New English School di Kuwait dan kemudian mendapatkan gelar dari Universitas Amerika di Kairo. Setelah lulus pada 1991, Rania bekerja untuk Citibank, kemudian, ia pindah ke Apple Computer di Yordania. KeluargaIa bertemu dengan Raja Abdullah bin Al-Hussein yang saat itu masih menjadi pangeran di kala perjamuan malam pada Januari 1993. Dua pekan kemudian, ia meresmikan pernikahannya pada 10 Juni 1993. Dari pernikahan ini lahir:
Abdullah naik takhta sebagai Raja Yordania pada 7 Februari 1999 dan Rania ditetapkan sebagai permaisuri (bahasa Arab: ملكة, malikah) pada 22 Maret 1999.[2] PeranSetelah menikah dengan Abdullah, Rania dikenal akan dukungannya dalam bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pemuda, dialog lintas budaya, dan keuangan mikro. Pada Juli 2005, bersama dengan Menteri Pendidikan, Raja dan Permaisuri meluncurkan penghargaan guru tahunan.[3][4] Pada bulan April 2008, Rania meluncurkan program "Madrasati" (sekolahku) yang bertujuan untuk memperbarui 500 sekolah umum di Yordania.[5] Pada November 2000, sebagai pengakuan atas upayanya dalam penanganan anak-anak dan pemuda, UNICEF mengundang Rania untuk bergabung dalam Global Leadership Initiative.[6] Bersama pemimpin dunia lain, termasuk mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Permaisuri Rania bekerja dalam gerakan global untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak.[7] Permaisuri Rania juga sangat vokal mengenai pentingnya dialog lintas budaya dan keyakinan untuk semakin meningkatkan sikap saling memahami dan toleransi.[8] Dia menggunakan statusnya untuk meluruskan kesalahpahaman di dunia Barat tentang dunia Arab. Majalah Forbes menempatkannya sebagai salah satu dari seratus wanita paling berpengaruh pada tahun 2011.[9] Dia juga tampil dalam acara umum, seperti dalam bincang-boncang dalam The Oprah Winfrey Show pada 17 Mei 2006. Di sana dia meluruskan kesalahpahaman mengenai Islam, terkhusus peran wanita dalam Islam.[10][11][12] Media daringPermaisuri Rania juga aktif dalam dunia maya dan memiliki beberapa akun sosial media. Pada 30 Maret 2008, Rania meluncurkan saluran YouTubenya sebagai wadah baginya untuk menjelaskan pendapatnya tentang Timur Tengah dan segala prasangka tentang Arab dan Islam.[13] Rania juga memiliki fanpage di Facebook yang digunakan untuk mengajak warganet untuk berdiskusi masalah lintas budaya dan pendidikan. Pada 5 April 2017, tercatat 11,228,838 menyukai lamannya.[14] Rania juga memiliki akun twitter dengan nama pengguna @QueenRania.[15] Pada Juli 2017, Permaisuri Rania memiliki tujuh juta pengikut.[16] Rujukan
Pranala luarWikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Rania dari Yordania. Wikimedia Commons memiliki media mengenai Queen Rania of Jordan.
Tautan lainnya
|