Syekhah Jawaher binti Hamad lahir di Doha pada tahun 1984 dari pasangan Syekh Hamad bin Suhaim al-Tsani dan Syekhah Hessa binti Ahmad bin Saif al-Tsani, yang merupakan istri pertamanya.[1] Ayahnya merupakan anggota keluarga kerajaan Qatar yang kini menjabat sebagai menteri di pemerintahan Qatar.[2] Kakek dari pihak ayahnya, Syekh Suhaim bin Hamad al-Tsani, pernah menjabat sebagai menteri luar negeri Qatar. Selain itu, Jawaher juga merupakan cucu keponakan Emir QatarKhalifa bin Hamad al-Tsani. Arti namanya Jawaher (atau Jawahir) adalah "perhiasan".[3]
Syekhah Jawaher menikah dengan sepupu keduanya, Tamim bin Hamad al-Tsani, pada tanggal 8 Januari 2005 di Istana Al Wajibah.[4] Mereka memiliki empat orang anak, dua putra dan dua putri:[5][6]
Syekhah Al Mayassa binti Tamim bin Hamad al-Tsani (lahir 15 Januari 2006).
Syekh Hamad bin Tamim bin Hamad al-Tsani (lahir 20 Oktober 2008).
Syekhah Aisha binti Tamim bin Hamad al-Tsani (lahir 24 Agustus 2010).
Syekh Jassim bin Tamim bin Hamad al-Tsani (lahir 12 Juni 2012).
Tugas kerajaan
Pada tanggal 25 Juni 2013, suami Syekhah Jawaher menggantikan sang ayah Hamad bin Khalifa al-Tsani sebagai Emir Qatar.[7] Sebagai istri pertamanya, Jawaher bertindak sebagai pendamping sang suami.[8]
Pada tahun 2017, Jawaher bertindak sebagai pelindung dalam acara wisuda mahasiswi angkatan ke-40 Universitas Qatar.[9] Pada tahun 2018, ia mengajak warga Qatar untuk memboikot ibadah Haji ke Mekkah, setahun setelah terputusnya hubungan diplomatik antara Qatar dan Arab Saudi.[10]
Pada tanggal 30 Mei 2021, Jawaher meraih gelar MBA dari Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Qatar.[11] Pada hari yang sama, ia juga menjadi pelindung dalam acara wisuda mahasiswi angkatan ke-43 yang diadakan di QU Sports and Events Complex.[11] Pada bulan Oktober, ia bertemu dengan Permaisuri Rania dari Yordania di The Pearl, lalu mengadakan jamuan makan malam untuknya.[12][13]
Pada tanggal 24 Juni 2024, Syekhah Jawaher dan suaminya mengakhiri kunjungan resmi mereka ke Belanda.[24] Dalam kunjungan tersebut, mereka disambut oleh Raja Willem-Alexander dan Permaisuri Máxima.[25]