You dari Zhou (Hanzi: 周幽王, ?-771 SM) adalah raja kedua belas dan yang terakhir dari Dinasti Zhou, Tiongkok. Ia adalah putra Raja Xuan dari Zhou dan terlahir dengan nama Ji Gongnie (姬宮涅, di dalam beberapa dokumen sejarah seperti Catatan Sejarah Agung karya Sima Qian, namanya tertulis Ji Gongsheng 姬宮湦). Sejarah mencatatnya sebagai seorang tiran dan penguasa yang mementingkan wanita sehingga membawa kehancuran bagi negaranya.
Ji Gongnie naik takhta pada tahun 781 SM setelah ayahandanya meninggal. Tanda-tanda buruk kejatuhan negara sudah terlihat sejak awal pemerintahannya. Pada tahun 780 SM terjadi gempa bumi besar yang memporakporandakan wilayah Guanzhong (dekat kota Xi'an, Shaanxi). Namun ia bukannya prihatin terhadap penderitaan rakyat malah mengeluarkan perintah mencari wanita-wanita cantik untuk mengisi istana belakangnya. Di antara wanita-wanita yang terpilih untuk ia sangat tertarik pada seorang gadis bernama Bao Si. Sejak itu ia selalu menghabiskan waktunya bersama Baosi dan mengabaikan tugas-tugas negara.
Baosi melahirkan baginya seorang putra yang diberi nama Bofu. Begitu tergila-gilanya ia pada Baosi sampai akhirnya mengasingkan permaisurinya, Permaisuri Shen dan mengalihkan gelar putra mahkota dari putra sulungnya, Ji Yijiu, kepada Bofu. Baosi, walaupun cantik, tetapi sangat jarang tersenyum, hal inilah yang membuat Raja You penasaran dan akhirnya mendatangkan malapetaka baginya. Raja You mengadakan sayembara untuk para pejabatnya, barangsiapa yang dapat membuat Baosi tersenyum akan diberi hadiah besar. Seorang pejabat penjilat bernama Guo Shifu mengusulkan untuk menyalakan sinyal pada menara-menara jaga di perbatasan utara yang biasa dipakai untuk memberi sinyal bila terjadi serangan dari suku barbar. Raja menyetujui usul ini tanpa memedulikan keberatan dari para pejabat yang mengingatkan bahwa menara jaga bukanlah untuk main-main.
Raja You mengajak Baosi ke atas benteng kota dan menyuruh prajurit menyalakan tanda asap. Begitu melihat asap membubung dari menara jaga di ibu kota Haojing (sekarang Xi’an), para jenderal dan adipati juga menyalakan tanda di posnya masing-masing sehingga terlihat oleh pasukan lain di sekitar mereka. Merekapun bergegas menuju ibu kota dengan pasukannya. Namun setibanya di ibu kota mereka tidak menemui musuh satupun. Baosi yang melihat pasukan yang kebingungan itu tertawa geli. Raja You sangat puas melihat senyum manis Baosi dan memberi hadiah besar pada Guo Shifu. Hari-hari berikutnya ia kembali mengulangi kekonyolannya beberapa kali sehingga membuat para jenderalnya merasa kesal dan kehilangan kepercayaan padanya.
Ji Yijiu yang marah karena dicabut gelar putra mahkotanya mengadu pada kakeknya, Adipati Shen Bo, yang tak lain adalah mertua Raja You. Mereka mengumpulkan para pejabat yang kecewa dengan Raja You dan berkomplot untuk menggulingkannya. Shen Bo lalu menjalin persekutuan dengan Suku Quanrong (suku barbar dari wilayah utara Tiongkok) untuk membantunya menyerbu ibu kota. Pada tahun 771 SM, Raja You harus menghadapi pemberontakan dari putra dan mertuanya sendiri. Ketika ia menyuruh prajurit menyalakan sinyal untuk memanggil bala bantuan, tidak satupun pasukan yang datang membantu karena mereka sudah kehilangan kepercayaan dan mengira raja sedang bermain-main lagi dengan menara jaga.
Ketika keadaan semakin genting karena suku Quanrong sudah dekat ibu kota, Raja You bersama Baosi dan Bofu melarikan diri. Di kaki Gunung Li, sebelah timur kota Xi’an, mereka dicegat oleh pasukan Quanrong. Orang-orang barbar itu membunuh Raja You dan putranya, sedangkan Baosi ditangkap (tidak ada catatan yang jelas tentang nasibnya setelah itu, kemungkinan diperkosa atau diserahkan pada kepala suku mereka).
Dengan kematian Raja You berakhirlah Dinasti Zhou Barat. Karena ibu kota telah jatuh ke tangan suku Quanrong. Ji Yijiu yang telah naik tahta sebagai Raja Ping dari Zhou memindahkan ibu kotanya ke wilayah timur, tepatnya kota Luoyang, Provinsi Henan, yang lebih aman. Dinasti Zhou yang telah kehilangan sebagian wilayahnya di utara itu dalam sejarah dikenal dengan nama Dinasti Zhou Timur.
Biodata
Referensi
- Fu Chunjiang, Chinese History (Ancient China to 1911), Singapore: Asiapac Books, 2006.
- Tian Hengyu, Secrets of the Chinese Palace, Singapore: Asiapac Books, 2001.