Raja-perling sulawesi
Raja-perling Sulawesi ( Basilornis celebensis ) adalah spesies burung jalak dalam keluarga Sturnidae . Ia adalah endemik ke Sulawesi, Indonesia . Habitat aslinya adalah hutan dataran rendah lembab subtropis atau tropis. KeteranganRaja-perling Sulawesi tumbuh dengan panjang 23 hingga 27 cm (9,1 hingga 10,6 in) . Ini adalah burung hitam mengkilap dengan jambul terangkat permanen yang lebih besar pada burung jantan. Sisi wajah dan tenggorokan terdapat bercak putih. Mata dikelilingi lingkaran kulit telanjang berwarna hitam kebiruan, paruh berwarna hijau kebiruan pucat, dan kaki berwarna kekuningan. Burung remaja berwarna coklat coklat.[2] Burung raja-perling ini mempunyai beragam suara termasuk dengusan, siulan bernada tinggi, decitan, dan kicauan. Satu seruan adalah rangkaian siulan menurun dan seruan lainnya adalah seruan sengau menurun yang terdengar seperti "meeong" dan diucapkan dengan kepala terangkat ke depan dan bulu punggung terangkat.[2] Sebaran dan habitatBurung raja-perling ini endemik di hutan lembab di daerah perbukitan di pulau Sulawesi, Indonesia. Habitat utamanya di sini adalah pinggiran hutan, pembukaan lahan, kawasan hutan yang tersebar dan hutan sekunder, meskipun terkadang ditemukan di hutan primer. Ia juga terdapat di pulau-pulau kecil seperti Lembeh, Muna dan Buton ; ini adalah pulau-pulau dataran rendah dan habitatnya sebagian besar adalah padang rumput sabana dengan petak-petak hutan hijau tempat burung ini terutama ditemukan.[2] PerilakuSpesies ini biasanya mencari makan di tempat yang tinggi di kanopi hutan. Biasanya terjadi berpasangan atau dalam kelompok keluarga kecil, namun terkadang individu menyendiri dapat terlihat. Individu yang belum dewasa dapat bergabung dengan kawanan jalak alis berapi ( Enodes erythrophris ) dan sering bergaul dengan kelompok burung pemakan buah lainnya.[2] Sedikit yang diketahui mengenai kebiasaan berkembang biak burung ini. Makanannya diperkirakan terdiri dari sekitar 44% buah dan 52% invertebrata, sisanya diambil oleh vertebrata kecil.[3] Ini adalah spesies yang tidak bermigrasi tetapi mungkin berpindah-pindah di hutan sebagai respons terhadap pematangan buah pada spesies pohon yang berbeda.[4] Referensi
|