Pulau Muna adalah sebuah pulau yang terletak di jazirah ujung pulau Sulawesi bagian Tenggara Sulawesi Tenggara dengan luas ±100.000 km2. Pulau ini terletak pada selatan garis khatulistiwa pada garis lintang 4º06 - 5.15° LS dan garis Bujur 120.00° – 123.24° BT. Daratan pulau umumnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata kurang dari 100 meter di atas permukaan laut.
Pulau Muna pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara 25°C–27°C. Musim hujan terjadi antara bulan Nopember dan mulai Maret, di mana pada bulan tersebut angin bertiup dari Benua Asia dan Samudera Pasifik mengandung banyak uap air yang menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Indonesia, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Mei dan bulan Oktober, pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang sifatnya kering dan sedikit mengandung uap air.
Pulau ini dahulu terkenal akan kayu jatinya dan jambu atau kacang metenya. Kayu jati merupakan maskot terkenal pulau Muna, tetapi perlahan-lahan kayu jati yang terdapat pada hutan Pulau Muna mulai habis akibat deforestasi besar-besaran. Deforestasi yang terjadi di pulau Muna terjadi akibat kebutuhan yang tinggi akan kayu jati. Deforestasi yang terjadi di pulau ini semakin menghawatirkan, bahkan tak mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Pemerintah pun cenderung menutup mata akan terjadinya kerusakan hutan di pulau ini.
Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, pulau ini dibentuk menjadi salah satu daerah otonom di Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni Kabupaten Muna di mana wilayah pemerintahannya terdiri dari sebagian pulau Muna dan sebagian daratan Pulau Buton, yang berkedudukan di Raha.
Penduduk
Kabupaten
Luas (km2)
Sensus 2010
Wilayah
Kabupaten Muna
1,627.9
172,435
semua kecamatan kecuali Towea, Pasih Putih, Pasi Kolaga, Wakorumba Selatan, Batukara dan Maligano