* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 21:40 (UTC), 2 Mei 2012 ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 18:58, 17 Juni 2012 (UTC)
Rafael Ferdinand van der Vaart (lahir 11 Februari 1983) adalah mantan pemain sepak bola profesional Belanda yang bermain sebagai gelandang serang.
Van der Vaart memulai karirnya di akademi muda Ajax dan berhasil masuk ke tim utama, memulai debutnya saat berusia 17 tahun. Dikenal karena keterampilan playmaking-nya, ia membandingkannya dengan Johan Cruyff. Dia dinobatkan sebagai Dutch Football Talent of the Year dan menjadi penerima Golden Boy Award pertama saat berada di klub. Dia pindah ke klub Bundesliga, Hamburger SV, lalu ke Real Madrid, lalu ke Tottenham Hotspur sebelum kembali ke Hamburger SV pada tahun 2012. Pada tahap akhir karirnya, Van der Vaart sempat bermain singkat di Spanyol dan Denmark sebelum mengumumkan pensiun pada tahun 2012. 2018, dan kembali pada tahun 2019 dengan pertandingan testimonial.
Van der Vaart memperoleh 109 caps untuk Belanda antara tahun 2001 dan 2013. Dia mewakili negara itu di tiga Kejuaraan Eropa UEFA dan dua Piala Dunia FIFA, dan mencapai final pada tahun 2010.
Van der Vaart lahir di Heemskerk dari ayah berkebangsaan Belanda dan ibu berkebangsaan Spanyol dari Chiclana de la Frontera, Cádiz, yang pindah ke Belanda beberapa minggu setelah lahir. Dia dibesarkan di sebuah taman trailer, milik minoritas budaya Belanda yang disebut Woonwagenbewoners, yang memiliki hubungan dengan Pelancong Irlandia dan orang-orang Yenish, dan dia sering berpura-pura menjadi Romário saat bermain sepak bola. Di taman trailer itulah dia belajar bermain sepak bola dan, sebelum bergabung dengan Ajax, dia bermain untuk klub lokal bernama De Kennemers yang berbasis di Beverwijk. Pada usia sepuluh tahun, ia bergabung dengan Akademi Ajax. Van der Vaart berkata tentang masa kecilnya: "Itulah cara hidup keluarga saya. Ayah saya lahir di sana dan itu adalah gaya hidup. Mungkin ini bukan gaya hidup normal tapi saya selalu menyukainya. Saya selalu bermain sepak bola di jalanan. Itu adalah kehidupan yang mudah, kemudian saya berusia 10 tahun dan pergi ke Ajax dan bermain di sana selama hampir 12 tahun.”