Chiclana de la Frontera
Chiclana de la Frontera (pelafalan dalam bahasa Spanyol: [tʃiˈklana ðe la fɾonˈteɾa]) adalah sebuah kota dan munisipalitas di barat daya Spanyol, terletak di provinsi Cádiz,[2] Andalucía, tak jauh dari teluk Cádiz. Chiclana de la Frontera termasuk ke dalam bagian Bay of Cádiz atau (Bahía de Cádiz), yang terdiri dari Cádiz, Jerez de la Frontera, San Fernando, El Puerto de Santa María, Puerto Real dan Rota. Chiclana de la Frontera merupakan wilayah metropolitan terbesar ketiga di Andalusia, setelah Sevilla dan Málaga, dan terbesar kedua belas di Spanyol. Chiclana de la Frontera berlokasi sekitar 20 kilometer (12 mil) ke arah barat daya dari Cádiz, dan berbatasan dengan San Fernando dan Puerto Real di utara dan Conil de la Frontera di selatan. Sejak 1877, populasi kota terhitung sebanyak 11,677; sedangkan tahun2012, mencapai 81,473. Chiclana de la Frontera memiliki luas wilayah sekitar 203 kilometer persegi (78 sq mi) dan kepadatan penduduk sebesar 401 per km2. Ketinggian rata-rata adalah 11 meter (36 ft) diatas permukaan laut. Perekonomian sebagian besar bergantung pada industri modern, terutama pengolahan garam dan pariwisata,[3] dan Chiclana de la Frontera juga terkenal dengan pantai-pantainya seperti Playa de la Barrosa, hotel dan lapangan golf di resor Novo Sancti Petri. Diperkirakan Chiclana de la Frontera memiliki jumlah kamar hotel terbesar di Provinsi Cádiz dan Costa de la Luz. Surat kabar kota, Chiclana Información, diterbitkan pada Sabtu pagi.[4] SejarahKehadiran manusia di Chiclana de la Frontera telah ada sejak zaman Paleolitikum. Beberapa desa dari era Neolitikum sudah ditemukan, termasuk desa La Mesa.[5] Bangsa Fenisia menetap di dekat Chiclana de la Frontera, mendirikan sebuah kuil di pulau kecil bernama Islote de Sancti Petri.[6] Ketika orang Romawi datang, mereka mendedikasikan kuil untuk Hercules. Lalu sebuah patung marmer dari kaisar Romawi yang didewakan pada abad ke-2 ditemukan di perairan Sancti Petri pada tahun 1905. Dulunya daerah tersebut menjadi benteng orang Fenisia, dan sisa-sisa peninggalan dari Fenisia, Kartago, dan Romawi yang ditemukan di Chiclana sekarang terdapat di Museum Cádiz.[7] Pasukan Kristen yang dipimpin Alonso Pérez de Guzmán (1256–1309) memasuki kota pada tahun 1303 setelah bangsa Moor, yang telah menetap di Spanyol Selatan sejak abad ke-8, memilih meninggalkan kota. Guzman mengklaim wilayah ini untuk kerajaan Kastilia, dan kepemilikannya di Spanyol Selatan akhirnya mendirikan gelar adipati Medina-Sidonia. Selama Perang Kemerdekaan Spanyol saat pertempuran Barrosa, kekalahan Prancis oleh pasukan gabungan Inggris-Spanyol, terjadi sekitar 5 mil di selatan Chiclana pada 5 Maret 1811.[8] Pada tahun 1900, pemerintah kota Chiclana de la Frontera mengumumkan akan membuat penerangan listrik di pusat kota.[9] Pada awal abad ke-20, migrasi musiman Algarvia membawa pekerja ke ladang sereal Chiclana.[10] Sancti Petri dikunjungi pada tahun 1930 oleh Manuel de Falla yang sedang mencari inspirasi.[11] Kota kembarChiclana de la Frontera berbagi kota kembar dengan:[12]
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Chiclana de la Frontera.
|